United Tractors adalah anak perusahaan PT Astra International Tbk. (“Astra”), yaitu salah satu grup bisnis terkemuka di Indonesia yang memiliki jaringan bisnis dan layanan di berbagai sektor industri.

Perusahaan dengan kode saham UNTR ini menjadi perusahaan publik yang sahamnya tercatat secara resmi di Bursa Efek Indonesia (dulu masih tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya) sejak 19 September 1989.

Saat ini, Astra memiliki 59,5% saham United Tractors dan sisanya dimiliki atas nama publik. Perusahaan tersebut telah berkembang menjadi salah satu pemain sektor industri dalam negeri utama yang mengemban enam pilar bisnis, yaitu mesin konstruksi, kontraktor penambangan, pertambangan emas, pertambangan batu bara, serta industri konstruksi dan energi.

Dikenal sebagai salah satu perusahaan raksasa di Indonesia, berapa harga saham UNTR saat ini? Simak penjelasan berikut.

Harga Saham UNTR

Seperti yang sudah disinggung di atas, United Tractors Tbk. dibawahkan oleh perusahaan induk Astra International Tbk. (ASII) dengan pemegang saham terbesar adalah Jardine Cycle & Carriage Ltd., yaitu anak perusahaan Matheson Holdings Ltd. yang didirikan di Singapura.

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan usaha UNTR dan entitas anak perusahaan tersebut mencakup:

• Penjualan dan penyewaan alat berat (mesin konstruksi) beserta pelayanan purnajual;
• Penambangan dan kontraktor penambangan;
• Rekayasa, perencanaan, perakitan, dan pembuatan komponen mesin, alat, peralatan, dan alat berat; 
• Pembuatan kapal serta jasa perbaikannya; 
• Penyewaan kapal dan angkutan pelayaran; 
• Industri konstruksi; 
• Pembangkit listrik; dan 

• Industri perikanan.

United Tractors menyediakan beragam produk alat berat atau mesin konstruksi ternama, seperti mesin-mesin dengan merek Komatsu, UD Trucks, Scania, Bomag, dan Tadano.

Emiten UNTR ini juga mempunyai anak usaha tidak langsung yang bergerak di bawah naungan PT Karya Supra Perkasa, yaitu Acset Indonusa Tbk (ACST) yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).

UNTR pertama kali melakukan IPO pada 1999 dengan menawarkan 2.700.000 lembar sahamnya kepada masyarakat. Harga saham UNTR yang ditawarkan pada saat itu adalah Rp7.250 per lembarnya dengan nilai nominal Rp1.000 per saham.

Baca juga: Tertarik Investasi, Ini Harga 1 Lot Saham BCA Terbaru

Dalam trading saham, saham biasa dibeli dalam satuan lot. Hal ini dilakukan untuk mempermudah transaksi dan mengurangi biaya transaksi. Lot saham merupakan satuan transaksi yang digunakan di pasar saham. Satu lot saham terdiri atas beberapa lembar saham yang ditentukan oleh bursa efek di tiap negara tempat saham tersebut diperjualbelikan.

Di Indonesia, satuan lot saham yang dipatenkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah 100 lembar saham. Dengan demikian, investor hanya akan dapat melakukan transaksi dengan satuan lot berisi 100 lembar saham. 

Misalnya, harga saham UNTR pada saat IPO adalah Rp7.250 per lembarnya. Artinya, harga 1 lot saham UNTR setara dengan 100 lembar saham. Dengan demikian, harga 1 lot saham UNTR adalah Rp7.250 x 100 lembar, atau sebesar Rp725.000.

Harga saham tersebut termasuk kategori mahal. Namun, mengingat saham United Tractor termasuk ke dalam jajaran saham LQ45 yang diseleksi berdasarkan beberapa kriteria tertentu, maka saham tersebut termasuk layak untuk dipertimbangkan oleh para investor.

Baca juga: Perkembangan Harga Saham BBNI dan Rekomendasinya

Kinerja United Tractors Tbk. (UNTR)

Sepanjang kuartal I tahun 2023, kinerja PT United Tractors Tbk. (UNTR) berhasil melampaui ekspektasi para analis. Perusahaan besar tersebut mencatatkan laba bersih sebesar Rp5,3 triliun sepanjang periode tiga bulan pertama 2023 dengan angka yang mengalami kenaikan sebesar 23% secara tahunan atau year-on-year (YoY). 

Sebelumnya, analis Ciptadana Sekuritas Arief Budiman memprediksi kenaikan kinerja UNTR sebesar 32% saja. Bahkan, konsensus hanya memprediksi kenaikan sebesar 29%. 

Kenaikan laba bersih ini tentu didukung oleh kenaikan pendapatan sebesar 25% YoY menjadi Rp34,9 triliun. Kenaikan ini diprediksi dapat terjadi karena adanya peningkatan pendapatan di tiga segmen bisnis perusahaan tersebut, yaitu alat berat, kontraktor pertambangan, dan pertambangan batu bara.

Kinerja operasional UNTR juga tidak luput menjadi faktor penyebab kenaikan pendapatan dan laba bersih United Tractors. Di sektor bisnis kontraktor pertambangan, Pamapersada (Pama) mencatatkan kenaikan pengupasan lapisan penutup sebesar 19% YoY pada kuartal I tahun 2023.

Baca juga: Pergerakan dan Cara Beli Harga Saham BBRI 1 Lot

Sementara itu, segmen alat berat UNTR berhasil menjual 1.791 unit alat berat Komatsu dengan peningkatan sebesar 6% YoY. Realisasi ini memenuhi 32% dari estimasi analis dengan harga jual rata-rata yang lebih rendah, yaitu dari yang sebelumnya US$253.000  per unit menjadi US$215.000 per unit.

Harga saham UNTR terus berkembang seiring dengan tingginya tingkat penjualan yang berhasil diraih UNTR. Perusahaan tersebut berhasil menjual 2,97 juta ton batu bara di kuartal I 2023 dengan pendapatan di segmen perdagangan batu bara naik 32% menjadi US$699 juta.

Pada sektor penjualan emas, UNTR mengalami penurunan dengan nilai yang tetap dikategorikan baik, yaitu 39% dari estimasi tahun ini. Adapun penurunan penjualan emas dari tambang emas Martabe disebabkan oleh masalah di fasilitas tailing.

Melihat kinerja UNTR yang terbilang memuaskan, para analis memprediksi adanya kenaikan laba bersih UNTR pada tahun 2023 dan tahun depan masing-masing adalah 17% dan 8%. Hal ini dilihat berdasarkan estimasi volume penjualan alat berat Komatsu yang mengalami kenaikan sebesar  9-18% dan volume tambang batu bara yang juga naik.

Baca juga: Kinerja dan Harga Saham GGRM, Apakah Bagus untuk Investasi?

Pergerakan Harga Saham UNTR

Sejak melantai di BEI, harga saham UNTR memang tergolong mahal. Dengan sektor industri yang terus berkembang dan mengalami peningkatan, tidak heran jika saham United Tractors ini juga terus diminati investor sehingga harganya terus melambung tinggi.

Saham UNTR pernah mencatatkan harga termahalnya pada kuartal I tahun 2018 dengan harga Rp39.650 per lembarnya. Seiring berjalannya waktu, penurunan tingkat permintaan komoditas tersebut menurun sejalan dengan munculnya pandemi COVID-19 pada 2020 lalu. Pada saat itu, harga saham UNTR berada di rentang Rp14 ribuan sampai dengan Rp17 ribuan. 

Saat ini, harga saham UNTR berada di kisaran Rp23 ribuan. Risiko penurunan harga komoditas menjadi tantangan tersendiri bagi UNTR untuk terus mempertahankan kinerja operasionalnya. Namun, kamu yang berencana membeli sekuritas yang satu ini tidak perlu khawatir karena UNTR sendiri telah menyiapkan strategi untuk menghadapi risiko tersebut.

Kepada beberapa media, Sekretaris Perusahaan United Tractors, Sara K. Loebis mengatakan bahwa perusahaan tersebut menggunakan asumsi konservatif dalam melakukan proyeksi kinerja untuk tahun 2023. Artinya, UNTR tidak memproyeksikan harga komoditas setinggi tahun sebelumnya sehingga basis kinerjanya sudah sesuai.

Itulah penjelasan mengenai profil emiten United Tractors Tbk. beserta harga saham UNTR sejak melantai di BEI hingga saat ini. Jika kamu tertarik untuk membeli saham tersebut, pastikan kamu membelinya melalui aplikasi investasi tepercaya seperti BMoney. Download aplikasinya di  Play Store atau App Store.