Salah satu brand populer yang banyak dicari masyarakat adalah Unilever. Pasalnya, merek yang berada di bawah naungan PT Unilever Indonesia Tbk. ini memang mengeluarkan beragam produk kebutuhan sehari-hari, seperti sabun, shampoo, pencuci piring, deterjen, sampai bumbu masakan.
PT Unilever Indonesia adalah salah satu perusahaan Fast Moving Consumer Goods (FMCG) di Indonesia yang berdiri sejak 5 Desember 1993. Saat ini, emiten dengan kode saham UNVR tersebut mempunyai 44 brand dengan produk berbasis kebutuhan rumah tangga.
UNVR pertama kali melakukan penawaran saham ke publik pada 1981 dan sahamnya terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai perusahaan terbuka sejak 11 Januari 1982.
Sebagai market leader di bidang manufaktur, pemasaran, dan distribusi barang konsumsi, UNVR memiliki portofolio produk yang dikenal sampai ke luar negeri. Beberapa produknya yang populer antara lain adalah Bango, Blue Band, Clear, Dove, Lifebuoy, Lux, Molto, Pepsodent, Pond’s, Rexona, Rinso, Royco, Rexona, Sunlight, Vaseline, dan banyak lagi.
Berdasarkan data RTI, 85% saham UNVR dimiliki oleh Unilever Indonesia Holding dan 15% lainnya dimiliki oleh publik. Saat ini, saham UNVR memiliki market cap sebesar Rp162,52 triliun dengan harga di kisaran Rp4.000-an. Apakah kamu tertarik untuk berinvestasi di saham ini?
Baca juga: Kinerja dan Prospek Saham ICBP, Produsen Indomie yang Banyak Digemari
Kinerja Saham UNVR
Saham UNVR yang dimiliki PT Unilever Indonesia Tbk. termasuk ke dalam salah satu saham defensif di BEI. Hal ini menunjukkan bahwa saham tersebut tidak terlalu sering mengalami gejolak, baik saat kondisi ekonomi sedang menguat maupun melemah.
Pada Q1 2023, UNVR mencatatkan pendapatan usaha senilai Rp10,60 triliun dengan laba bersih sebesar Rp1,4 triliun. Angka tersebut turun 2,15% dibandingkan Q1 2022. Sementara itu, total aset yang dimiliki perusahaan tersebut adalah Rp19,55 triliun dengan liabilitas Rp14,21 triliun dan ekuitas Rp5,4 triliun.
Penjualan UNVR didukung oleh HPC sebesar Rp6,8 triliun dan F&R sebesar Rp3,8 triliun. Menurut Presiden Direktur PT Unilever, kinerja UNVR pada Q1 2023 mencakup fundamental yang lebih kuat di jalur General Trade (GT) dan Modern Trade (MT) sehingga produknya menawarkan lebih banyak manfaat, portofolio yang solid, dan daya saing yang lebih unggul.
Baca juga: Sempat Meroket 1.500%, Bagaimana Kinerja Saham ADMR Sekarang?
Kebijakan Dividen UNVR
Sebagai saham defensif, UNVR masuk ke dalam indeks IDX High Dividend 20, yaitu kumpulan saham dengan dividen tahunan yang cukup tinggi. Menurut berbagai informasi, dapat diketahui bahwa pembagian dividen saham UNVR dilakukan sebanyak dua kali dalam setahun.
Berikut ini adalah besaran dividen saham UNVR dalam beberapa tahun terakhir.
Tanggal Ex-Dividen |
Dividen |
Jenis |
Return |
Juli 2023 |
71 |
Final |
3,29% |
November 2022 |
69 |
Interim |
3,26% |
Juni 2022 |
84 |
Final |
3,02% |
November 2021 |
66 |
Interim |
3,59% |
Juni 2021 |
100 |
Final |
5,23% |
Desember 2020 |
87 |
Interim |
2,51% |
Agustus 2020 |
107 |
Final |
2,35% |
Desember 2019 |
430 |
Interim |
2,81% |
Mei 2019 |
775 |
Final |
2,72% |
November 2018 |
410 |
Interim |
2,23% |
Juni 2018 |
505 |
Final |
3,02% |
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa Unilever memberikan dividen interim setiap tahun secara konsisten kepada pemegang saham. Inilah yang menjadi daya tarik bagi para investor untuk membeli saham UNVR.
Baca juga: Harga Bergerak Positif, Bagaimana Kinerja dan Prospek Saham AMRT?
Prospek Bisnis UNVR
Sebagai perusahaan besar di Indonesia, Unilever secara konsisten menjalankan lima prioritas strategis untuk mendorong pertumbuhan bisnisnya.
Kelima prioritas tersebut adalah 1) memperkuat dan membuka potensi penuh dari brand-brand utama lewat pengembangan dan inovasi yang berdampak; 2) memperkuat sisi brand communication dan memastikan campaign yang dijalankan sudah ‘outstanding green‘; 3) memperkuat portofolio di seluruh segmen, baik premium maupun value; 4) memperkuat seluruh lini General Trade (GT), Modern Trade (MT), dan Distributor Trade (DT); serta 5) menerapkan konsep sustainability pada setiap core usahanya.
Dalam implementasinya, Unilever berupaya meningkatkan pangsa pasar dalam hal value pada 11 kategori. Ia juga memperkuat portofolio di segmen premium ataupun value melalui berbagai inovasi.
Pada segmen value, UNVR melakukan upaya pengembangan inovasi dengan melayani konsumen dari kalangan lower income. Misalnya, meluncurkan Lifebuoy Dishwash yang mendapat respons positif dari konsumen dan juga Glow & Lovely Body Wash dengan harga yang sangat terjangkau.
Baca juga: Kinerja Saham ITMG, Emiten Batu Bara yang Rajin Bagi-Bagi Dividen
Dalam hal komunikasi, UNVR berupaya menghadirkan tayangan iklan dan kampanye yang mudah dicerna konsumen sehingga dapat diketahui dengan jelas apa manfaat yang ditawarkan produk-produk UNVR kepada mereka.
Sementara itu, dalam Distributive Trade (DT), UNVR melakukan upaya untuk memperbanyak jumlah toko, memperbaiki kualitas toko, memperbesar jalur distribusi, serta mendorong inventaris yang lebih sehat. Dalam MT, Unilever berupaya meningkatkan pangsa pasar, baik secara volume maupun value.
Harapannya, perusahaan tersebut dapat melihat dampak positif brand dalam jangka panjang bagi konsumen, baik dari segi biaya maupun kecepatan, serta membawa inovasi sampai ke tangan konsumen.
Kelima strategi prioritas tersebut diyakini Unilever sebagai kemampuan perusahaan dalam meningkatkan daya saing global dan mengamankan pertumbuhan bisnis jangka panjang. Faktor-faktor inilah yang dinilai mampu mempertahankan pertumbuhan bisnis UNVR secara kompetitif di kuartal-kuartal mendatang dan seterusnya.
Setelah mengetahui prospek bisnis UNVR, apakah saham UNVR dapat terbilang masih prospektif?
Jika dilihat dari kinerjanya, perusahaan raksasa di Indonesia ini sudah beroperasi selama 86 tahun dengan jumlah karyawan lebih dari 5.000 orang. Ia juga mengelola sekitar 43 brand dengan sekitar 1.000 jenis produk yang diproduksi dan didistribusikan melalui sembilan pabrik dan 800-an distributor.
Baca juga: Kinerja Saham INDF, Induk Usaha Indofood yang Populer di Kalangan Investor
Dari kondisi tersebut, dapat dilihat bahwa Unilever adalah perusahaan besar yang memiliki struktur bisnis yang relatif kuat. Kemampuannya untuk dapat menghasilkan pertumbuhan pendapatan, inovasi, dan efisiensi beban pokok membuktikan bahwa perusahaan tersebut mampu bertahan dalam periode krisis.
Meski kinerja saham UNVR di pasar modal tidak selalu menguat, bahkan sering juga mengalami penurunan, secara umum saham UNVR dapat dikatakan sebagai salah satu saham dengan kinerja yang stabil. Apalagi, emiten tersebut juga cukup rutin bagi-bagi dividen. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa UNVR merupakan saham yang layak dikoleksi.
Kamu yang tertarik untuk berinvestasi di saham UNVR dapat membeli saham tersebut melalui aplikasi investasi andal dan tepercaya BMoney. Selain bisa berinvestasi secara aman dan nyaman karena sudah terdaftar dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kamu juga bisa melakukan investasi dengan dana mulai dari Rp10 ribu saja. Yuk, download aplikasinya sekarang di Play Store atau App Store.