Maraknya pertumbuhan investasi dewasa ini membuat banyak orang mulai tertarik untuk melakukan penanaman modal dalam berbagai instrumen, salah satunya adalah Surat Berharga Negara (SBN).
SBN merupakan produk investasi yang diterbitkan dan dijamin oleh pemerintah Republik Indonesia yang bertujuan untuk membuka kesempatan bagi masyarakat luas agar dapat berpartisipasi dalam hal pembiayaan pembangunan negara.
Sederhananya, siapa pun yang berstatus sebagai warga negara Indonesia alias WNI dapat meminjamkan aset atau dana yang dimiliki kepada pemerintah dalam kurun waktu tertentu.
Jika waktu tersebut telah habis atau jatuh tempo, maka pemerintah akan mengembalikan pinjaman tersebut secara penuh. Selain itu, orang yang berinvestasi dalam bentuk SBN juga akan menerima imbal hasil setiap bulannya dalam bentuk bunga yang langsung masuk ke rekening penerima.
Sebelum kamu melakukan investasi dalam bentuk Surat Berharga Negara, ada baiknya kamu mengetahui terlebih dulu jenis-jenis SBN yang biasa ditawarkan pemerintah beserta kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Baca juga: Jenis-jenis Obligasi yang Bagus untuk Mulai Investasi Kamu
Jenis SBN Berdasarkan Pengelolaannya
Berdasarkan pengelolaannya, surat berharga negara dibagi menjadi dua jenis, yaitu SBN Konvensional dan Syariah. Simak perbedaan kedua jenis SBN tersebut melalui penjelasan berikut.
1. SBN konvensional
Jenis surat berharga negara yang satu ini sering juga disebut surat utang. Jika kamu melakukan investasi dalam bentuk surat berharga negara konvensional, maka kamu akan menerima bunga tiap bulan dan pokok pinjaman yang akan dibayarkan oleh pemerintah pada akhir bulan.
Aset yang kamu investasikan dalam bentuk SBN akan dicatat sebagai penyerahan terhadap aset negara. Surat berharga jenis ini terdiri atas dua jenis, yaitu Saving Bonds Ritel (SBR) dan Obligasi Negara Ritel Indonesia (ORI).
- Saving Bonds Ritel (SBR)
SBR merupakan produk investasi berbentuk surat utang yang memiliki tingkat risiko rendah. Sama halnya dengan tabungan, masyarakat dapat menanamkan dana dalam bentuk investasi ini mulai dari Rp1 juta dan kelipatannya sampai maksimal Rp3 miliar. Kamu yang menanamkan modal dalam bentuk SBR tidak akan bisa memperjualbelikan instrumen tersebut di pasar sekunder. Namun, kamu bisa mendapatkan fasilitas lain berupa pencairan lebih awal (early redemption) dengan nilai pencairan maksimal 50% dari total aset yang kamu miliki.
- Obligasi Negara Ritel Indonesia (ORI)
ORI merupakan produk investasi yang bisa diperjualbelikan di pasar sekunder. Keuntungan lain yang diperoleh dari instrumen yang satu ini adalah imbal hasil dalam bentuk kupon tetap yang dibayarkan setiap bulannya.
Sayangnya, kamu yang berinvestasi ORI harus siap dengan potensi capital gain and loss yang dimilikinya. Masyarakat Indonesia bisa membeli produk investasi ini dengan harga senilai Rp1 juta sampai dengan Rp3 miliar.
Baca juga: Mengenal Obligasi dan Saham sebagai Instrumen Investasi
2. SBN syariah
Sesuai dengan namanya, instrumen investasi yang satu ini dikelola dengan prinsip yang sesuai syariat Islam. Kamu yang tertarik untuk berinvestasi dalam bentuk surat berharga jenis ini akan meminjamkan aset berwujud kepada pemerintah dengan imbal hasil berupa uang sewa atau ujrah. Jenis SBN ini terdiri atas dua jenis, yaitu Sukuk Tabungan (ST) dan Sukuk Ritel Indonesia (SR atau Sukri).
- Sukuk Tabungan (ST)
Sukuk Tabungan merupakan produk investasi SBN yang serupa dengan SBR pada investasi konvensional. Kamu bisa membeli produk tersebut mulai dari Rp1 juta sampai Rp3 miliar. Bedanya, ST dikelola dengan prinsip syariah sehingga siapa pun yang berinvestasi di instrumen ini harus melakukan akad atau perjanjian sesuai prinsip Islam agar proses investasi dapat berlangsung.
- Sukuk Ritel Indonesia (SR atau Sukri)
Produk investasi yang satu ini mirip dengan ORI pada SBN Konvensional. Perbedaannya tentu terletak pada pengelolaannya yang harus sesuai dengan syariat Islam.
Baca juga: Mengenal ORI, Investasi Rendah Risiko dengan Return Signifikan
Jenis SBN Berdasarkan Imbal Hasilnya
Berdasarkan tingkat pengembalian atau imbal hasilnya, surat berharga negara dibagi menjadi dua jenis, yaitu fixed rate dan floating rate with floor. Berikut penjelasannya.
1. Fixed rate
Fixed rate merupakan jenis imbal hasil berupa kupon yang nilainya tetap dari awal sampai jatuh tempo (selama 3 tahun). Sebagai contoh, kamu melakukan investasi jenis SBN dengan kupon awal 5% per tahun. Maka, selama tiga tahun berinvestasi, kamu akan menerima imbal hasil per bulan dengan kupon sebesar 5% per tahun sampai akhirnya jatuh tempo.
Jenis surat berharga negara dengan tingkat pengembalian fixed rate adalah ORI dan SR. Keuntungan yang kamu dapat dari jenis investasi ini adalah dapat terhindar dari perubahan tingkat suku bunga pasar. Dengan investasi jenis ini, persentase kupon yang akan kamu dapatkan tidak akan menurun ketika tingkat suku bunga turun.
2. Floating with floor
Jenis SBN yang satu ini menerapkan mekanisme imbal hasil yang kuponnya dapat berubah sesuai dengan perubahan tingkat suku bunga Bank Indonesia (BI 7 Day RR Rate). Namun, kamu tidak perlu khawatir akan merugi karena pemerintah juga menyediakan fasilitas floating rate with floor dari awal penerbitan.
Dengan fasilitas ini, pemerintah akan menetapkan kupon pada batas minimum. Misalnya, jika suku bunga BI naik, maka tingkat return yang kamu dapatkan juga akan meningkat. Namun, saat suku bunga BI turun, tingkat pengembalian yang akan kamu terima juga akan turun tanpa melewati batas minimum penurunan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Baca juga: Mengenal SBR (Savings Bond Ritel), Alternatif Investasi yang Menguntungkan
Keuntungan Berinvestasi SBN
Banyak orang merekomendasikan surat berharga negara sebagai salah satu instrumen investasi yang sebaiknya dimiliki oleh para investor. Pasalnya, ada banyak keuntungan yang bisa diperoleh dari produk investasi negara yang satu ini. Apa saja keuntungannya? Simak poin-poin berikut.
- Investasi tidak harus dilakukan secara manual. Siapa pun bisa menanamkan modal dalam bentuk SBN secara online. Misalnya, lewat aplikasi investasi BMoney yang bisa kamu download di Play Store atau App Store.
- Karena surat berharga negara ini dijamin oleh pemerintah, maka kamu akan mendapat jaminan pencairan dana secara penuh sehingga tidak perlu takut merugi.
- Jika kebanyakan instrumen investasi lain terpengaruh oleh fluktuasi pasar, maka kamu bisa menghindari tersebut dengan berinvestasi di instrumen yang satu ini.
- Meski tidak dapat diperjualbelikan, kamu bisa menggadaikan aset dalam bentuk surat berharga negara ke pihak lainnya.
- Secara langsung maupun tidak, kamu yang berinvestasi dalam bentuk SBN telah aktif berpartisipasi dalam pembangunan negara.
- Dengan berinvestasi di instrumen ini, kamu mempunyai kesempatan untuk mendapatkan bunga yang kompetitif dengan besaran pajak yang lebih kecil ketimbang instrumen investasi lainnya.
Baca juga: Contoh Obligasi untuk Instrumen Investasi yang Menguntungkan
Demikianlah penjelasan singkat mengenai apa itu Surat Berharga Negara atau SBN dan apa saja jenis-jenisnya ditinjau dari pengelolaan dan tingkat imbal hasilnya. Sebelum memutuskan untuk membeli produk investasi tersebut secara online, pastikan kamu sudah melakukan riset terlebih dulu terkait perusahaan atau aplikasi investasi yang akan digunakan. Pilih perusahaan atau layanan jasa investasi yang terpercaya dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Selamat berinvestasi!