Dari sekian banyak indeks saham di pasar saham dunia, indeks S&P 500 adalah salah satu ukuran yang terpenting. Tidak hanya untuk kinerja pasar saham Amerika Serikat, indeks S&P 500 juga turut menentukan fluktuasi harga saham di Indonesia. Bahkan perubahan nilai S&P 500 dapat memberikan indikasi tentang kesehatan dan tren pasar saham secara umum.
Jika dianalogikan, indeks satu ini berfungsi mirip Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang menjadi acuan di Indonesia. Oleh sebab itu, indeks bergengsi dan kesohor di AS dan dunia ini juga populer sebagai referensi oleh investor dan para profesional keuangan sebagai tolok ukur dalam perhitungan saham.
Agar lebih paham, mari mengenal lebih lanjut terkait S&P 500, termasuk fungsi dan cara kerjanya.
Apa Itu Indeks S&P 500?
Indeks S&P 500, atau juga dikenal sebagai Standard & Poor's 500 Index, atau cukup disebut S&P, adalah sebuah indeks pasar saham yang mengukur kinerja 500 perusahaan besar yang terdaftar di bursa saham di Amerika Serikat. Indeks ini mencakup berbagai perusahaan kredibel dari 11 sektor ekonomi seperti teknologi, keuangan, kesehatan, energi, consumer goods, dan lain-lain.
Perusahaan yang mencakup di S&P 500 harus berbasis di AS, yang saham perdagangannya terbuka untuk publik sehingga dapat dibeli maupun dijual. Selain itu, perusahaan juga harus melaporkan keuntungan atau laba yang dihasilkan.
Walaupun berasal dari perusahaan publik terkemuka, tetapi faktanya 500 perusahaan yang terdaftar dalam indeks ini bukanlah perusahaan yang menyandang peringkat teratas hanya berdasarkan kapitalisasi pasar.
Perusahaan-perusahaan ini dipilih oleh tim analis dan ekonom S&P yang disebut komite indeks S&P, berdasarkan sejumlah kriteria tertentu. Di antaranya kapitalisasi pasar, likuiditas, sektor industri, dan ketatnya persyaratan keuangan.
Dalam pengertian lain, indeks ini juga didefinisikan sebagai indeks tertimbang mengambang (float-weighted index). Artinya, kapitalisasi pasar perusahaan yang terdaftar dalam indeks S&P disesuaikan dengan jumlah saham yang tersedia untuk perdagangan publik.
Hal ini karena S&P 500 dianggap mewakili sekitar 80 persen dari total kapitalisasi pasar di AS. Dengan mencakup perusahaan-perusahaan dari berbagai sektor, indeks ini mencerminkan kinerja pasar saham secara keseluruhan di Amerika Serikat.
Baca juga: Ketahui Apa Itu BEI serta Tugas dan Fungsinya di Sini
Fungsi Indeks S&P 500
Fungsi utama dari S&P 500 adalah sebagai berikut:
1. Sebagai acuan (benchmark)
S&P 500 sering digunakan sebagai benchmark untuk membandingkan kinerja portofolio investasi atau dana investasi. Manajer investasi dan investor dapat menggunakan indeks ini sebagai tolok ukur untuk melihat apakah portofolio mereka berhasil mengungguli atau mengikuti kinerja pasar secara keseluruhan.
2. Menggambarkan kinerja pasar saham
S&P 500 memberikan gambaran umum tentang kinerja pasar saham di AS. Perubahan nilai indeks mencerminkan perubahan harga saham dari 500 perusahaan yang terdaftar dalam indeks. Kenaikan atau penurunan indeks dapat memberikan indikasi tentang keadaan pasar saham secara keseluruhan.
3. Indikator ekonomi
Karena mencakup perusahaan-perusahaan besar dari berbagai sektor, S&P 500 juga dapat digunakan sebagai indikator ekonomi. Kenaikan atau penurunan signifikan dalam indeks yang memicu perubahan nilai indeks dapat mencerminkan sentimen pasar, keadaan ekonomi secara umum, atau peristiwa khusus yang mempengaruhi perusahaan-perusahaan besar di AS.
Baca juga: Mengenal Bank Sentral AS, The Fed atau Federal Reserve dan Fungsinya
4. Portofolio diversifikasi
Investasi dalam indeks S&P 500 dapat memberikan diversifikasi yang luas karena mencakup perusahaan dari berbagai sektor. Dengan berinvestasi dalam indeks ini, investor akan mendapatkan keuntungan dan kemudahan terhadap pasar saham secara keseluruhan tanpa harus memilih saham individu.
5. Instrumen keuangan
Indeks S&P 500 digunakan sebagai dasar untuk berbagai instrumen keuangan seperti kontrak berjangka (futures) dan opsi (options). Perdagangan berjangka dan opsi yang terkait dengan S&P 500 memungkinkan para pelaku pasar untuk mengambil posisi terhadap kinerja indeks.
6. Manajemen risiko
S&P 500 dapat digunakan sebagai alat untuk manajemen risiko. Investor dan perusahaan dapat menggunakan kontrak berjangka indeks untuk melindungi portofolio mereka terhadap penurunan nilai indeks, mengurangi risiko dalam situasi pasar yang tidak menguntungkan.
Baca juga: Mengenal Goldman Sachs, Sejarah dan Sepak Terjangnya di Dunia
Cara Kerja S&P 500
Cara kerja S&P 500 melibatkan beberapa tahapan dan proses yang terdiri dari pemilihan komponen indeks, perhitungan indeks, dan pengelolaan indeks.
Dalam memilih komponen indeks, komite indeks S&P bertanggung jawab untuk memilih perusahaan-perusahaan yang akan menjadi anggota S&P 500. Pemilihan ini didasarkan pada kriteria tertentu yang ditetapkan oleh S&P Dow Jones Indices, penyedia indeks.
Setelah komponen indeks dipilih, S&P 500 menggunakan metode kapitalisasi pasar tertimbang untuk menghitung indeks. Artinya, perusahaan yang memiliki kapitalisasi pasar lebih besar akan memiliki bobot lebih tinggi dalam perhitungan nilai indeks. Dengan kata lain, perubahan harga saham perusahaan besar akan memiliki dampak yang lebih besar terhadap pergerakan indeks dibandingkan perusahaan yang lebih kecil.
Dalam S&P 500, Perhitungan nilai indeks didasarkan pada jumlah total kapitalisasi pasar dari semua komponen indeks. Ketika ada perubahan harga saham, nilai indeks dihitung ulang menggunakan formula yang disesuaikan oleh penyedia.
Perubahan harga saham dari 500 perusahaan tersebut dijumlahkan dan dinyatakan dalam bentuk persentase. Nilai indeks dihitung dengan membagi jumlah tersebut dengan sebuah angka pembagi, yang disesuaikan dari waktu ke waktu untuk menjaga kelangsungan indeks.
Kemudian, komite indeks S&P akan memantau dan mengelola indeks secara berkala, serta melakukan rebalancing jika diperlukan. Rebalancing melibatkan penambahan perusahaan baru ke indeks atau penghapusan perusahaan yang ada dari indeks berdasarkan perubahan kondisi perusahaan atau kriteria indeks. Oleh sebab itu, daftar perusahaan dalam S&P 500 dapat mengalami perubahan dari waktu ke waktu.
Walaupun banyak perusahaan yang secara teratur masuk dan keluar dari daftar S&P 500, terdapat sejumlah nama perusahaan yang secara konsisten menjadi anggota penting dalam indeks saham ini. Beberapa perusahaan tersebut termasuk Apple, Microsoft, Amazon, Alphabet, Johnson & Johnson, Berkshire Hathaway, Visa, dan sebagainya.
Baca juga: Pengertian Margin Trading Saham, Keuntungan dan Risikonya
Berinvestasi di Indeks S&P 500
Meski tinggal di Indonesia, kamu yang baru mencoba terjun ke dunia saham tidak ada salahnya menjajal investasi S&P 500. Apa saja kelebihan dan kekurangannya?
Indeks ini memiliki kekurangan utama terbatas pada pasar AS dan memiliki tingkat return yang tidak terlalu besar. Namun, dari sisi kelebihannya, S&P 500 cocok bagi investor pemula yang tidak ingin repot menganalisis saham dan memiliki dana terbatas. Hal ini karena proses analisis dilakukan oleh S&P sebagai pihak yang membuat indeks. Selain itu, cakupan perusahaan bonafit yang luas memungkinkan investor mendiversifikasi portofolio dengan mudah.
Terlebih lagi Indeks S&P 500 dapat diakses melalui berbagai instrumen investasi, dan platform investasi. Untuk mempermudah, kamu bisa mengakses S&P melalui aplikasi investasi tepercaya BMoney yang bisa diunduh melalui Play Store atau App Store.