Mengenal Standar Deviasi dan Pentingnya bagi Investasi

Uji Agung Santosa

15 Agustus 2023

Mengenal standar deviasi dan pengaruhnya ke investasi (123rf.com)
Mengenal standar deviasi dan pengaruhnya ke investasi (123rf.com)

Beragam jenis investasi, tak luput dari untung dan rugi; ada risiko yang menyertai setiap investasi yang kamu lakukan. Dalam praktiknya, agar dapat mengukur hal-hal tersebut sehingga bisa terhindar dari kerugian yang besar, kamu membutuhkan alat. Alat inilah yang kemudian dikenali sebagai standar deviasi atau disebut juga simpangan baku.

 

Jika kamu memutuskan untuk berinvestasi, tak ada salahnya untuk mengetahui lebih dulu mengenai alat ukur yang satu ini. Tujuannya tentu saja supaya kamu bisa menyesuaikan tingkat risiko yang dapat ditoleransi saat berinvestasi nanti. 

Jadi, singkatnya, standar deviasi adalah alat ukur yang bisa memberimu peringatan atas risiko dalam berinvestasi. Penasaran lebih jauh mengenai hal itu? Simak uraian di bawah ini!

Definisi Standar Deviasi

Pengertian Standar Deviasi
Pengertian Standar Deviasi

Pengertian secara umum mengenai standar deviasi adalah suatu uji statistik untuk mengetahui tentang sebaran data atau deviasi dalam satu kumpulan data. Alat ukur ini dipakai untuk melihat sebaran data dari rata-rata atau mean. 

Dalam ilmu statistik, standar deviasi disebut juga sebagai rumus penting yang digunakan untuk memberi gambaran mengenai besaran nilai ketidakpastian ketika melakukan pengukuran berulang.

Standar deviasi dinilai menghasilkan ukuran penyebaran yang paling baik sebab dapat menggambarkan besaran penyebaran tiap-tiap unit yang diobservasi. Guna mengetahui nilai yang dipakai saat menentukan persebaran data pada satu sampel, dilakukan penghitungan menggunakan rumus standar deviasi. 

Rumus standar ini dipakai untuk mengetahui apakah sampel data bisa mewakili seluruh populasi atau tidak.

Baca juga: Apa Itu Investasi Saham? Keuntungan, Risiko, dan Cara Membelinya

Standar Deviasi dalam Investasi

Lalu, apa kaitannya standar deviasi dengan investasi atau apa arti deviasi dalam keuangan? Kaitan standar deviasi dengan investasi atau bidang keuangan yaitu sebagai alat ukur yang bisa digunakan pada tingkat pengembalian tahunan investasi, terutama dalam mengukur risiko terjadinya volatilitas.

Volatilitas sendiri bermakna perubahan statistik harga sekuritas dalam jangka waktu tertentu. Artinya, jika standar deviasi semakin tinggi, volatilitas juga akan mengikuti. Perhatikan pula jika harga satu aset investasi bergerak secara tidak beraturan, maka standar deviasi akan semakin tinggi. Bila sudah begini, artinya instrumen investasi tersebut dalam keadaan yang sangat berisiko.

Baca juga: Pahami Apa Itu Volatilitas dalam Investasi Saham

Namun, bila pergerakan harga dari sebuah aset investasi tidak terlalu fluktuatif, standar deviasi akan ikut rendah. Artinya, kemungkinan munculnya risiko atas aset investasi tersebut ikut rendah juga. 

Para investor pemula tentu lebih menyukai instrumen investasi dengan riwayat standar deviasi yang seperti ini. Alasannya karena jenis investasi tersebut tidak terlalu banyak mengalami perubahan dari segi harga sehingga risiko yang dihasilkan pun akan rendah.

Hal yang berbeda terjadi pada investor berpengalaman karena mereka biasanya akan memilih instrumen investasi dengan standar deviasi tinggi. Pada beberapa kasus, mereka bahkan sengaja mencari saham volatile yang tengah melemah karena berharap standar deviasi yang tinggi bisa membuat harga saham dari investasi tersebut akan meningkat.

Fungsi Standar Deviasi dalam Investasi Saham

Fungsi Standar Deviasi Dalam Investasi Saham
Fungsi Standar Deviasi Dalam Investasi Saham

Alat ukur yang akrab dengan para investor ini tentu saja memiliki fungsi penting. Ia sangat berguna untuk mengukur tingkat risiko pada sebuah investasi. Standar deviasi juga bisa membantumu menyusun dan menyesuaikan portfolio serta membantu memprediksi tingkat pembelian dan pertumbuhan dalam investasi. 

Seperti apa fungsi lengkap dari standar deviasi dalam investasi, termasuk investasi saham? Berikut ulasannya!

1. Alat Ukur Risiko dalam Investasi

Fungsi pertama dari standar deviasi adalah sebagai alat yang sangat membantu para investor, baik pemula atau berpengalaman, dalam menyusun dan mengevaluasi strategi berinvestasi. Pasalnya, standar deviasi saham dapat mengukur volatilitas pasar serta memprediksi trend yang tengah terjadi di pasar modal, pasar saham atau pasar investasi.

Alat ukur ini memperlihatkan bahwa semakin sering sebuah aset investasi mengalami perubahan harga dan perubahan tingkat keuntungan harian, standar deviasinya bisa semakin tinggi. 

Hal ini mengindikasikan bahwa investasi pada aset tersebut punya risiko yang juga tinggi. Bagi para pemula, alat ini dapat pula berfungsi sebagai sarana untuk melatih insting dalam membuat keputusan yang rasional dan bijak saat berinvestasi.

2. Menyusun Portofolio Investasi

Fungsi selanjutnya dari standar deviasi saham yaitu menjadi alat pembanding risiko pada beberapa instrumen investasi yang diperdagangkan di pasar berbeda, dengan harga yang berbeda. Manfaat ini tentu berguna membantu para investor saat menyusun portofolio investasinya.

Sebagian dari investor mungkin berharap bahwa tingkat pertumbuhan pendapatan dapat agresif sehingga untuk mencapainya mereka memilih menginvestasikan dana pada beberapa instrumen sekaligus. 

Mereka akan mengalokasikan sebagian dana investasinya pada aset volatile dengan standar deviasi yang tinggi dan sebagian lagi diinvestasikan pada aset volatile dengan standar deviasi yang rendah.

Hasilnya, mereka bisa saja mendapatkan tingkat keuntungan yang lebih tinggi dari aset volatile dengan standar deviasi tinggi. Di sisi lain, ketika nilai aset anjlok, mereka tidak akan merugi seutuhnya.

3. Berfungsi Memprediksi Pertumbuhan Investasi

Sebelum mengalokasikan dana untuk berinvestasi kamu pasti tahu bahwa pasar keuangan, pasar saham, adalah medan yang penuh ketidakpastian. Hal ini terjadi karena beberapa hal, seperti perubahan trend, jumlah permintaan dan penawaran, kebijakan peraturan dari pemerintah dan faktor lain yang tidak terduga.

Atas hal ini, standar deviasi berfungsi sebagai penolong, pengukur besarnya probabilitas sebuah risiko untuk memastikan bahwa para investor tetap mendapat tingkat pengembalian yang lebih besar dari modal. Bukan hanya itu, standar deviasi dapat membantu mengukur tingkat pertumbuhan dari sebuah investasi.

Baca juga: Pengertian Beta Saham, Kegunaan, dan Rumus Perhitungannya

Cara Menghitung Standar Deviasi

Cara Menghitung Standar Deviasi
Cara Menghitung Standar Deviasi

Lalu, bagaimana cara menghitung atau mengetahui standar deviasi pada sebuah investasi? Pertama kamu harus mengetahui rumus dasar standar deviasi lebih dulu. Untuk lebih jelasnya, simak uraian berikut!

  • Nilai rata-rata dihitung dengan menjumlahkan semua data yang dibagi banyaknya data. Varians pada setiap data dihitung dengan mengurangi mean atau sebaran dari rata-rata, dari nilai data.
  • Masing-masing nilai yang muncul atau dihasilkan kemudian dikuadratkan. Setelah itu hasilnya dijumlahkan.
  • Setelah mendapatkan hasil, bagi menggunakan jumlah titik data, lalu dikurangi satu. Akar kuadrat dari varians (hasil dari langkah nomor 2) lantas dipakai untuk mencari standar deviasi.

Contoh kasus:

Investor tengah mencari standar deviasi dari saham ANTM, maka dia dapat mencari nilai rata-rata terlebih dahulu sebagai (X). Setelah ketemu kurangi nilai rata-rata tadi menggunakan angka PER dari tahun 2015–2020, setelahnya dipangkatkan 2. 

Hasil pangkat 2 barusan seluruhnya dijumlahkan lalu dibagi menggunakan banyaknya data, lantas diakarkan. Dari sana akan diketahui angka standar deviasi dari saham ANTM.

Selain menghitungnya menggunakan cara manual, kamu juga bisa menghitung standar deviasi menggunakan Excel, dengan formula:

  • STDEV= menghitung standar deviasi tapi mengabaikan nilai logika atau teks.
  • STDEVP= rumus standar deviasi excel data populasi.
  • STDEVA dan STEDEVPA= rumus standar deviasi excel dengan menyertakan nilai logika dan teks.

 

Jika ingin cara lain kamu bisa menghitung standar deviasi menggunakan kalkulator scientific, dengan cara:

  • Aktifkan kalkulator, lalu tekan tombol mode.
  • Tekan tombol untuk mode statistik.
  • Lalu, pilih nomor 1 (VAR-1)
  • Masukkan data yang akan dihitung, lalu tekan (=), angka, (=), dan seterusnya.
  • Tekan tombol sama dengan (=) bila semua data telah dimasukkan.
  • Pilih tombol AC lalu Shift.
  • Kemudian tekan tombol 1 (STAT), 4 (VAR), 3 (σ×) agar bisa melihat hasil akhir dan klik tombol (=).

 

Bagaimanapun standar deviasi adalah salah satu alat yang penting dalam berinvestasi. Namun, jika rumus-rumus di atas membuatmu kewalahan, tidak ada salahnya mengambil jalan mudah dalam berinvestasi dengan bantuan dari aplikasi  BMoney. Tunggu apa lagi? Download sekarang di Play Store atau App Store!

 

Artikel menarik lainnya

reksadana_hero_image

Selalu update bareng komunitas investor BMoney!