Apa Itu Stock Split dan Reverse Stock Split? Ini Penjelasannya!

Uji Agung Santosa

02 Februari 2023

Pengertian stock split dan untung ruginya (123rf.com)
Pengertian stock split dan untung ruginya (123rf.com)

Dalam dunia pasar modal, ada setidaknya dua istilah penting yang harus kamu ketahui, yakni stock split dan reverse stock split. Keduanya terkait dengan aksi korporasi emiten.

Hal tersebut merujuk pada pengambilan tindakan oleh perusahaan terbuka yang dapat memengaruhi harga dari penerbitan efek oleh perusahaan tersebut, seperti saham atau obligasi. Agar lebih jelas, mari membahas kedua istilah tersebut mulai dari pengertian, manfaat, fungsi, hingga dampaknya bagi investor.

Baca juga: Daftar Istilah Penting Dunia Investasi yang Wajib Diketahui

Pengertian Stock Split

Mengenal Reksadana Sucorinvest Money Market Fund
Pengertian Stock Split

Stock split adalah aksi korporasi pemecahan nominal saham menggunakan rasio tertentu sehingga harga per lembar saham menjadi lebih murah dan transaksi yang dilakukan lebih aktif. Turunnya harga ini terjadi lantaran saham tersebut dibagi menjadi beberapa bagian sehingga jumlahnya menjadi lebih banyak.

Baca juga: Mengenal Indeks Hang Seng, Indeks Pasar Saham Paling Kesohor di Hongkong

Tujuan Stock Split

Adapun tujuan yang diharapkan perusahaan ketika melakukan aksi stock split antara lain adalah sebagai berikut.

1. Meningkatkan Likuiditas

Stock split dapat meningkatkan likuiditas saham di pasar saham sehingga konsumen akan lebih mudah melakukan proses jual beli saham. Kemudahan ini bisa sangat membantu calon investor terutama yang memiliki ritel kecil agar mampu membeli saham dengan harga yang tidak terlampau mahal.

2. Memperbanyak Investor

Likuiditas yang meningkat setelah harganya pecah menjadi lebih kecil dapat menambah peredaran saham sehingga lebih terjangkau. Alhasil, akan lebih banyak investor yang tertarik untuk memiliki saham tersebut, terutama yang berasal dari kalangan investor ritel.

3. Memperbanyak Jumlah Saham

Karena harga saham yang terpecah tadi, jumlah saham yang tadinya odd lot akan berubah menjadi round lot. Odd lot merupakan kondisi ketika investor memiliki saham kurang dari 100 lembar (1 lot), sedangkan round lot merupakan istilah untuk investor yang membeli saham dengan kelipatan 100 lembar.

4. Memperkecil Risiko

Dengan memecah harga saham, kemungkinan harga saham terlalu tinggi dan melonjaknya harga bisa dihindari. Alhasil, publik tidak merasa terbebani dalam membeli atau memiliki saham tersebut. Risiko lainnya yang mungkin muncul juga bisa diperkecil lantaran harga saham yang rendah menunjukkan telah terjadinya diversifikasi investasi.

Baca juga: 6 Investasi Pemula yang Aman dengan Modal Kecil, Dijamin Cuan!

Contoh Stock Split

Cara Mengidentifikasi Bearish Flag Pattern
Contoh stock split

Menentukan rasio stock split tidak bisa dilakukan sembarangan karena bergantung pada kenyamanan dan persetujuan pemegang saham. Pada praktiknya, antara perubahan harga dan jumlah saham bakal mengikuti perbandingan yang telah disepakati sebelumnya. 

Menghitung stock split selalu dilakukan dengan mengikuti perbandingan dan secara proporsional. Oleh karena itu, walaupun harga dan jumlah saham berubah, kapitalisasi pasar atau nilai perusahaannya akan tetap sama. Itu sebabnya, emiten yang mengadopsi stock split umumnya merupakan emiten dengan fundamental bagus, tetapi harga sahamnya telah mencapai titik tertinggi.

Berikut contoh kasus yang bisa kamu telaah untuk mempermudah pemahaman kamu soal stock split. Ada suatu perusahaan yang mengantongi 100.000 lembar saham dengan harga saham masing-masing Rp1.000. Perusahaan itu kemudian melakukan stock split untuk menurunkan harga saham dengan perbandingan 5:1. Dengan demikian, jumlah saham perusahaan tersebut saat ini telah berubah menjadi 500.000 lembar dengan harga saham masing-masing Rp200.

Baca juga: Indikator MACD: Pengertian dan Cara Baca untuk Mengetahui Tren Harga Saham

Nah, karena prinsip stock split adalah perhitungan secara proporsional dan mengikuti perbandingan, maka kapitalisasi pasar atau nilai perusahaan akan tetap sama, walaupun harga dan jumlah saham berubah. Berdasarkan contoh tadi, kapitalisasi pasar sebelum dan sesudah stock split adalah 100.000 x 1.000 = Rp100 juta atau 200 x 500.000 = Rp100 juta.

Sejauh ini, ada sejumlah emiten yang telah atau sedang berencana melakukan stock split. Salah satunya yaitu PT Bank Central Asia Tbk (BCA) yang melakukan stock split dengan rasio 1:5 sehingga total sahamnya membesar dari sekitar Rp24 miliar menjadi Rp123,27 miliar. Nominal sahamnya juga turun drastis dari Rp62.500 menjadi Rp12.500 per lot saham.

Keuntungan Stock Split

Keuntungan Dan Kerugian Stock Split
Keuntungan Dan Kerugian Stock Split

Sama halnya permainan pasar modal lainnya, stock split juga merupakan aksi yang memiliki kelebihan dan kekurangan. Dilihat dari segi keuntungannya, stock split dapat membantu meningkatkan likuiditas karena nilai saham yang berkurang.

Hal ini terjadi karena apabila harga saham mengalami kenaikan cukup drastis, maka volume perdagangan saham secara otomatis akan ikut menurun. Selain itu, aksi ini juga bisa membantu meningkatkan rata-rata harga saham yang dikantongi perusahaan.

Baca juga: Listing Adalah: Pengertian, Jenis, dan Perbedaan dalam Investasi

Kerugian Stock Split

Lalu, dilihat dari segi kerugiannya, stock split dapat menyebabkan meningkatnya volatilitas atau rentang jarak dari naik turunnya harga saham. Hal ini karena investor biasanya membeli saham ketika harganya terjangkau. Akibatnya, volatilitas saham akan meningkat sehingga terjadi fluktuasi pada harga saham.

Kemudian, alih-alih selalu meningkatkan harga saham, harga saham setelah stock split boleh jadi tetap murah dan tidak meningkat. Akibatnya, harga saham yang sudah dipecah tapi tak kunjung meningkat akan menjadikan saham perusahaan mengalami delisting oleh Bursa Efek Indonesia (BEI).

Pengertian Reverse Stock Split

Apa Itu Reverse Stock Split?
Apa Itu Reverse Stock Split?

Reverse stock split adalah suatu aksi menggabungkan seluruh saham yang beredar guna menjadikan nilai saham lebih proporsional dan berharga. Aksi ini kerap terjadi jika saham tidak ada, transaksi hanya sedikit, dan harga saham berhenti di batas bawah yakni Rp50 per lembar.

Walaupun harga saham yang lebih tinggi biasanya dinilai positif,  kenaikan harga yang terjadi sebagai hasil reverse stock split justru menandakan adanya masalah di dalam perusahaan dan tak jarang pula dianggap sekadar trik akuntansi.

Baca juga: Bursa Saham adalah Investasi Menguntungkan Jangka Panjang, Simak Penjelasannya!

Ketika reverse stock split dijalankan, seluruh saham yang beredar di pasar akan dibatalkan perusahaan. Lalu perusahaan itu bakal mendistribusikan saham baru kepada para pemegang sahamnya. 

Lazimnya, jumlah saham baru yang didapat akan memiliki nominal jauh lebih kecil dan berbanding lurus dengan banyaknya saham yang saat ini dimiliki perusahaan. Reverse stock split boleh saja disarankan oleh manajemen perusahaan, tetapi tetap wajib mendapat persetujuan hak suara dari para pemegang saham.

Tujuan Reverse Stock Split

Menilik cara kerjanya, tak heran aksi korporasi reverse stock split kurang diminati di Indonesia karena menandakan suatu perusahaan atau emiten sedang terbelit masalah keuangan. Adapun tujuan suatu perusahaan melakukan reverse stock split, berikut di antaranya:

1. Menyelamatkan Perusahaan

Reverse stock split dapat menyelamatkan emiten untuk tetap memenuhi syarat menjaga status listing BEI dalam perdagangan pasar modal. Contohnya, seperti yang pernah dilakukan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) pada tahun 2012 dengan menggunakan rasio 20:1.

2. Menarik Investor dan Pemulihan Harga Saham

Reverse stock split dilakukan guna meningkatkan kepercayaan investor terhadap saham sekaligus memulihkan harga saham di tingkat optimal untuk menarik investor melakukan perdagangan. Apalagi aksi ini juga memungkinkan perusahaan membuat strategi spin off dengan harga menarik.

Baca juga: Pahami Cara Kerja Reksa Dana Sebelum Berinvestasi

3. Mengamankan Posisi di Pasar Modal

Harga saham yang tidak terlalu rendah setelah melakukan reverse stock split memungkinkan perusahaan mengamankan posisi di bursa efek besar karena tidak rentan terhadap tekanan pasar sehingga dapat terus bertahan. Sayangnya, strategi reverse split baru dilakukan banyak perusahaan di Indonesia setelah mengalami masalah besar.

4. Memangkas Jumlah Pemegang Saham

Berkurangnya pemegang saham akan memudahkan perusahaan untuk menentukan regulasi yang sejalan. Banyaknya pemegang saham kerap disoroti negatif karena menggambarkan suatu perusahaan seolah kehilangan nilai substansialnya.

Keuntungan Reverse Stock Split

Keuntungan reverse stock split.
Keuntungan reverse stock split.

Ditilik dari segi kelebihannya, strategi reverse stock split bisa menguntungkan karena ketika jumlah saham yang diedarkan menjadi lebih sedikit setelah aksi ini dijalankan, maka harga saham cenderung akan semakin naik.

Baca juga: Return: Definisi, Komponen dan Faktor Penentu dalam Investasi

Kerugian Reverse Stock Split

Sebaliknya, konsep ini juga dapat mendulang kerugian apabila kinerja emiten tidak mengalami peningkatan atau meningkat tapi tidak sesuai harapan. Pasalnya, harga saham bakal kembali jatuh ke harga terendah sebelum reverse stock split.

Perbedaan Stock Split dengan Reverse Stock Split

Sebagaimana dipaparkan sebelumnya, stock split akan membantu meningkatkan jumlah saham beredar dan menurunkan harga per lembar saham karena tujuannya meningkatkan likuiditas saham lewat harga yang lebih terjangkau. Sebaliknya, reverse stock split adalah menurunkan jumlah saham beredar dan meningkatkan harga saham per lembar sehingga menjadi lebih atraktif.

Lalu, dibandingkan dengan reserve stock split, stock split lebih sering dilakukan oleh perusahaan. Kendati demikian, reverse stock split cenderung lebih menguntungkan perusahaan ketimbang investor lantaran reverse split sering dilakukan oleh perusahaan agar tetap dapat memenuhi persyaratan listing di pasar modal.

Terakhir, perusahaan yang melakukan stock split dinilai cenderung lebih stabil dan kuat, sebaliknya perusahaan yang melakukan reserve stock split dinilai sedang memiliki masalah. Di luar itu, aksi korporasi stock split maupun reverse split sebaiknya tidak dijadikan patokan dalam jual beli saham, karena  investor tetap wajib menganalisis tiap saham yang akan dibeli secara teknikal ataupun fundamental.

 

Demikian penjelasan terkait istilah stock split dan reverse stock split dalam dunia pasar modal yang penting diketahui. Penasaran dan ingin segera berinvestasi dalam dunia pasar modal? Ingin berinvestasi tapi masih bingung dan takut untuk memulai?

Baca juga: Waran Terstruktur: Pengertian, Keuntungan, dan Cara Membeli

Saat ini, ada banyak pilihan aplikasi online yang memudahkan sekaligus andal dan tepercaya seperti BMoney. Lewat aplikasi ini kamu bisa berinvestasi sesuai kebutuhanmu, dan bahkan memulai reksa dana hanya dengan modal kecil Rp10 ribu. Tunggu apa lagi? Selamat berinvestasi!

Sumber: investopedia

Artikel menarik lainnya

reksadana_hero_image

Selalu update bareng komunitas investor BMoney!