Pengertian Suku Bunga dan Efeknya ke Beban Pinjamanmu

Uji Agung Santosa

18 Januari 2023

Pengertian suku bunga dan efeknya ke nilai pinjaman (123rf.com)
Pengertian suku bunga dan efeknya ke nilai pinjaman (123rf.com)

Suku bunga adalah beban atau imbal hasil yang dikenakan atau diberikan oleh bank atau lembaga keuangan lainnya kepada nasabahnya. Suku bunga dapat digunakan untuk menentukan biaya pinjaman atau tingkat pengembalian investasi. Suku bunga juga dapat digunakan sebagai indikator ekonomi dan dapat mempengaruhi nilai mata uang, harga saham, dan tingkat inflasi.

Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Suku Bunga?

Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi tingkat suku bunga diantaranya:

  • Kebijakan moneter dari bank sentral yaitu Bank Indonesia. Bank sentral dapat mengubah tingkat suku bunga untuk mengontrol tingkat inflasi dan menstabilkan perekonomian.
  • Kondisi ekonomi secara umum, seperti tingkat pertumbuhan ekonomi, tingkat pengangguran, dan tingkat inflasi. Jika ekonomi sedang tumbuh kuat, bank sentral mungkin akan menaikkan tingkat suku bunga untuk menghambat inflasi.
  • Persaingan antar bank, dimana bank akan mengubah suku bunga mereka untuk menarik nasabah atau menarik dana.
  • Kondisi pasar keuangan global, seperti tingkat suku bunga di negara lain dan pergerakan nilai tukar mata uang.
  • Kebijakan fiskal pemerintah, seperti pengeluaran dan pajak yang dapat mempengaruhi tingkat inflasi dan permintaan pinjaman.

Semua faktor tersebut saling berinteraksi satu sama lain dan dapat mempengaruhi tingkat suku bunga secara keseluruhan.

 

Baca juga: Bunga Majemuk: Pengertian dan Cara Perhitungannya

Beda Suku Bunga Bank dan Suku Bunga Bank Sentral?

Perbedaan suku bunga bank dan suku bunga bank sentral.
Perbedaan suku bunga bank dan suku bunga bank sentral.

Suku bunga bank dan suku bunga Bank Indonesia adalah dua jenis suku bunga yang berbeda yang diterapkan oleh bank dan bank sentral.

Suku bunga bank adalah tingkat bunga yang diterapkan oleh bank atau lembaga keuangan lainnya kepada nasabahnya. Suku bunga bank dapat digunakan untuk menentukan biaya pinjaman atau tingkat pengembalian investasi. Suku bunga bank ditentukan oleh bank itu sendiri berdasarkan faktor-faktor seperti kondisi pasar keuangan, kondisi ekonomi, dan persaingan antar bank.

Suku bunga bank sentral adalah tingkat bunga yang ditentukan oleh bank sentral negara. Bank sentral dapat mengubah suku bunga ini untuk mengontrol tingkat inflasi dan menstabilkan perekonomian. Suku bunga bank sentral dapat digunakan sebagai alat untuk mengendalikan suplai uang dan tingkat inflasi. Bank sentral dapat menurunkan suku bunga untuk meningkatkan aktivitas ekonomi dan menaikkan suku bunga untuk mengurangi inflasi.

Suku bunga bank sentral akan mempengaruhi suku bunga bank, namun bank-bank juga memiliki kebijakan dan faktor lain yang mempengaruhi suku bunga yang ditawarkan kepada nasabahnya.

Efek Kenaikan Suku Bunga ke Jumlah Pinjaman?

Efek suku bunga ke pinjaman dapat dilihat dari dua sisi yaitu dari sisi nasabah yang meminjam dan dari sisi bank atau lembaga keuangan yang memberikan pinjaman.

Dari sisi nasabah yang meminjam, tingkat suku bunga yang tinggi akan meningkatkan biaya pinjaman, sehingga pinjaman akan lebih mahal dan nasabah mungkin akan enggan untuk meminjam. Tingkat suku bunga yang rendah, sebaliknya, akan menurunkan biaya pinjaman dan membuat pinjaman lebih terjangkau, sehingga nasabah mungkin lebih cenderung untuk meminjam.

Dari sisi bank atau lembaga keuangan, tingkat suku bunga yang tinggi akan meningkatkan pendapatan dari bunga yang diterima dari nasabah yang meminjam. Namun, jika tingkat suku bunga terlalu tinggi, nasabah mungkin enggan untuk meminjam, sehingga bank atau lembaga keuangan mungkin akan kehilangan pendapatan. Tingkat suku bunga yang rendah, sebaliknya, akan menurunkan pendapatan dari bunga, tetapi dapat meningkatkan jumlah nasabah yang meminjam, sehingga pendapatan dari pinjaman dapat tetap stabil atau bahkan meningkat.

Baca juga: Cara Menghitung Bunga Deposito

Cara Menurunkan Suku Bunga Kredit Bank?

Cara menurunkan suku bunga pinjaman.
Cara menurunkan suku bunga pinjaman.

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menurunkan suku bunga kredit, diantaranya:

  1. Mencari bank atau lembaga keuangan yang menawarkan tingkat suku bunga yang lebih rendah. Anda dapat melakukan perbandingan tingkat suku bunga di beberapa bank atau lembaga keuangan sebelum memutuskan untuk meminjam.

  2. Menunjukkan track record keuangan yang baik. Bank atau lembaga keuangan akan lebih cenderung untuk memberikan suku bunga yang lebih rendah kepada nasabah yang memiliki track record keuangan yang baik, seperti riwayat pembayaran yang baik atau pendapatan yang stabil.

  3. Menawarkan jaminan atau agunan. Bank atau lembaga keuangan mungkin akan memberikan suku bunga yang lebih rendah jika nasabah dapat menawarkan jaminan atau agunan sebagai bentuk perlindungan dari risiko kredit.

  4. Memanfaatkan program pemerintah. Pemerintah dapat menawarkan program-program khusus untuk menurunkan suku bunga kredit, seperti subsidi suku bunga atau pemberian pinjaman dengan tingkat suku bunga yang lebih rendah.

  5. Memanfaatkan kondisi ekonomi. Kondisi ekonomi yang baik dapat membuat bank atau lembaga keuangan lebih cenderung untuk memberikan suku bunga yang lebih rendah karena risiko kredit yang lebih rendah.

Ingatlah bahwa setiap bank atau lembaga keuangan memiliki kebijakan dan persyaratan yang berbeda dan suku bunga yang ditawarkan dapat berbeda pula. Sebaiknya melakukan riset dan berkonsultasi dengan bank atau lembaga keuangan sebelum memutuskan untuk meminjam.

Lebih Jauh Mengenal Apa Itu Suku Bunga BI?

Seperti dijelaskan di atas, suku bunga bank dengan suku bunga bank sentral, dalam hal ini suku bunga Bank Indonesia memiliki perbedaan. Saat ini bank sentral Indonesia memberlakukan kebijakan suku bunga BI-7 Day Reverse Repo Date (BI7DRR). Suku bunga acuan tersebut telah berlaku sejak 19 Agustus 2016 dan dipergunakan untuk menggantikan BI Rate agar dapat memperkuat kerangka operasi moneter.

Dengan adanya kebijakan tersebut, pihak bank tidak perlu lagi menunggu sampai setahun untuk bisa menarik uangnya. Saat ini, pihak bank dapat menarik uang yang tersimpan di Bank Indonesia hanya dalam waktu tujuh hari saja.

Lantas, apa itu suku bunga BI? Simak penjelasan berikut untuk mengetahui jawabannya.

Cara Penetapan Suku Bunga BI?

Suku bunga BI adalah kebijakan dalam menentukan suku bunga acuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Suku bunga BI memiliki karakteristik yang fluktuatif sehingga cenderung mengalami perubahan tiap bulannya. 

Para pemangku kepentingan akan terlebih dulu melakukan rapat dewan gubernur untuk menentukan suku bunga BI. Penentuan suku bunga tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi perekonomian nasional dan pasar ekonomi global. Itulah sebabnya, suku bunga BI sangat erat kaitannya dengan kebijakan moneter yang akan diterapkan bagi seluruh masyarakat Indonesia. 

Selain istilah BI Rate, ada juga istilah kurs. Kurs BI rate merupakan acuan transaksi Bank Indonesia dengan pihak ketiga, seperti halnya pemerintah atau pihak asing. Terdapat dua jenis kurs BI Rate yang biasa dipergunakan, yaitu kurs jual valuta asing terhadap nilai rupiah dan kurs beli. Karena sifatnya yang fluktuatif, maka tiap orang harus membaca pengumuman kurs BI Rate setiap hari kerja pada pukul 08.00 WIB.

Baca juga: Deposito adalah: Pengertian, Tingkat Bunga, dan Keuntungannya

Fungsi Suku Bunga BI

Fungsi Suku Bunga BI
Fungsi Suku Bunga BI

Setelah memahami apa itu suku bunga BI, saatnya kamu mempelajari pentingnya BI Rate dalam kegiatan perekonomian dan keuangan negara. Berikut ini adalah fungsi suku bunga BI yang perlu diketahui.

1. Mengendalikan inflasi

Sebuah negara bisa mengalami kebangkrutan jika tidak bisa mengontrol inflasi. Peredaran uang yang tinggi, daya jual yang rendah, tingkat penawaran dan permintaan produk yang tidak seimbang menjadi faktor utama terjadinya inflasi di suatu negara. Oleh karena itu, diperlukan pengaturan BI Rate agar dapat mengendalikan inflasi. 

Singkatnya, jika peredaran uang sudah terlalu banyak, maka pemerintah akan meningkatkan suku bunga acuan agar masyarakat mau menyimpan uang yang mereka miliki di bank atau deposito. Sebaliknya, jika peredaran uang berkurang, maka permintaan barang atau jasa pun menurun sehingga terjadi penurunan harga yang membuat masyarakat bisa menjangkau kebutuhan pokok. Sayangnya, jika ini terjadi, maka bunga pinjaman seperti KPR pun akan ikut naik.

2. Menjaga stabilitas perekonomian negara

Banyaknya uang yang beredar di masyarakat ditetapkan oleh BI Rate sehingga ketika ekonomi sedang melemah, maka BI akan menurunkan suku bunga agar para pelaku usaha tergerak untuk melakukan pinjaman. Dengan begitu, roda perekonomian akan terus berputar sehingga tingkat perekonomian negara akan tetap stabil.

Salah satu contoh upaya yang dilakukan pemerintah dalam hal ini bisa kita lihat saat terjadinya pandemi COVID-19 pada 2020. Penurunan suku bunga acuan BI pada saat itu sangat membantu para pelaku usaha, terutama usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), bisa terus berjalan. 

3. Mencegah kecurangan perbankan

Fungsi penting lainnya dari adanya suku bunga BI adalah sebagai pencegah terjadinya kecurangan atau fraud dari sistem perbankan dalam menetapkan besaran bunga pinjaman. Dengan adanya kebijakan ini, bank tidak bisa menetapkan besaran bunga pinjaman secara sewenang-senang sehingga berpotensi menyulitkan masyarakat dan menghambat pertumbuhan ekonomi.

Kebijakan suku bunga BI ini memberikan batasan kepada pihak bank untuk menentukan tingkat bunga yang mereka berikan kepada nasabah. Dengan demikian, bank tidak dapat menetapkan bunga pinjaman yang terlalu rendah atau terlalu tinggi karena sudah diawasi oleh BI.

4. Mengontrol daya beli masyarakat

Sejalan dengan fungsi pertama, kenaikan BI Rate akan membuat harga barang dan jasa mengalami penurunan. Hal ini diperlukan agar minat beli masyarakat meningkat. Sebagai contoh, saat suku bunga BI naik, masyarakat akan lebih memilih menyimpan uang mereka di bank dan menahan diri agar tidak mengajukan pinjaman ke bank. Hal inilah yang membuat harga barang dan jasa turun sehingga daya beli masyarakat harus ditingkatkan.

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, tingkat suku bunga BI berpengaruh terhadap tingkat suku bunga KPR. Oleh karena itu, jika kamu berencana ingin membeli rumah dengan skema KPR, carilah rumah yang dijual sebelum terjadinya kenaikan suku bunga BI. 

Pengaruh dan Dampak Kenaikan Suku Bunga BI

Kenaikan BI Rate tentu saja tidak selamanya didukung oleh semua pihak. Ada pro dan kontra atas keputusan Bank Indonesia saat menaikkan suku bunga. Lantas, apa saja pengaruh dan dampak dari kenaikan suku bunga BI?

1. Bunga pinjaman bank dan KPR naik

Dengan adanya kenaikan suku bunga BI, maka bunga deposito pun ikut meningkat. Alhasil, seluruh produk perbankan juga ikut mengalami kenaikan, tidak terkecuali bunga pinjaman. Beberapa produk yang bisa diperoleh dengan cara kredit juga akan mengalami kenaikan yang signifikan.

2. Pertumbuhan sektor riil terhambat

Sektor riill merupakan sektor yang bersentuhan langsung dengan kegiatan ekonomi masyarakat. Misalnya, industri pertanian, peternakan, pertambangan, dan sektor pengolahan lainnya. Dengan adanya kenaikan suku bunga BI, maka pertumbuhan sektor-sektor tersebut akan terhambat karena adanya penyaluran dana yang juga terkendala.

3. Penyaluran kredit anjlok

Seperti yang sudah disinggung pada poin sebelumnya, kenaikan suku bunga BI akan berdampak terhadap penyaluran dana kredit. Ketika BI meningkatkan suku bunga acuan, maka tingkat pertumbuhan kredit perbankan akan mengalami penurunan karena daya beli masyarakat menurun.

4. Lapangan kerja berkurang

Kenaikan bunga pinjaman yang terjadi pada saat BI Rate naik akan berpengaruh terhadap sektor usaha. Dengan kondisi tersebut, para pelaku usaha tentu akan menahan diri agar tidak mengajukan pinjaman ke bank supaya terhindar dari bunga tinggi. Kondisi inilah yang membuat penyerapan tenaga kerja berkurang karena pelaku usaha juga menahan diri untuk merekrut karyawan baru. 

5. Tingkat menabung meningkat

Beberapa poin di atas mungkin terlihat cukup mengkhawatirkan. Namun, ada juga dampak positif yang ditimbulkan oleh adanya kenaikan BI Rate. Dengan kenaikan berbagai jenis bunga pinjaman, maka masyarakat akan lebih memilih menyimpan aset yang mereka miliki di bank.

Perilaku masyarakat yang tadinya bersifat konsumtif berubah menjadi lebih hemat. Sayangnya, perilaku positif ini ternyata dianggap tidak menguntungkan bagi mereka yang memiliki bisnis karena tingkat penjualan bisa menurun akibat pergeseran kebiasaan tersebut.

Baca juga: Deposito adalah: Pengertian, Tingkat Bunga, dan Keuntungannya

Demikianlah penjelasan mengenai apa itu suku bunga BI yang bisa kamu pelajari. Nah, supaya terhindar dari inflasi dan berbagai macam risiko keuangan lainnya, jangan lupa untuk investasikan sebagian uang yang kamu miliki di BMoney dan download aplikasinya di Play Store atau App Store.

 

Artikel menarik lainnya

reksadana_hero_image

Selalu update bareng komunitas investor BMoney!