Apa itu Support & Resistance? Berikut Ini Cara Mengenalinya!

Imanuel Kristianto

25 Agustus 2022

Support dan Resistance (Foto: 123rf)
Support dan Resistance (Foto: 123rf)

Dalam berinvestasi saham, tiap investor atau perlu memahami terlebih dahulu elemen penting yang terdapat di dalamnya. Pengetahuan ini diperlukan agar investor dapat  bertransaksi secara aman dan menghasilkan keuntungan.

Selain mengetahui istilah terkait investasi saham, kamu juga perlu mengetahui cara menganalisis teknikal maupun fundamental perusahaan dari saham tersebut. Hal ini bertujuan untuk mengetahui harga wajar suatu saham.

Baca juga: Cara Kerja Saham sebagai Instrumen Investasi dan Trading

Pengertian Support dan Resistance

Pengertian Support dan Resistance
Pengertian support dan resistance (123rf)

Dalam melakukan analisa teknikal, kamu perlu membaca chart candle stick saham. Nah, dalam membacanya kamu perlu menemukan titik support dan resistance suatu saham. Untuk itu, yuk pahami apa itu support dan resistance dalam saham.

Apa itu titik support dalam saham?

Istilah support dan resistance biasa digunakan oleh para trader untuk mencermati harga saham di pasar. Support mengacu pada tingkat terendah sebuah harga saham dalam satu waktu sehingga harus diantisipasi agar harga saham tidak semakin menurun.

Baca juga: 8 Cara Menabung Saham untuk Mendapat Keuntungan Maksimal

Apa itu titik resistance dalam saham?

Sementara itu, resistance adalah kebalikan dari support, yaitu tingkat harga tertinggi dari sebuah saham dalam satu waktu tertentu. Momen ini membuat para pemegang saham yang melakukan penjualan sehingga membuat harga saham tersebut sulit untuk naik ke tingkat yang lebih tinggi lagi.

Pada titik resistance, harga saham akan turun. Ada saatnya resistance dapat ditembus dengan breakout atau kenaikan harga. Akan tetapi, ada juga momen ketika harga saham tetap menyentuh titik resistance berikutnya yang ditandai dengan penurunan harga saham.

Cara Menentukan Titik Support dan Resistance Saham

Untuk lebih memahaminya, kenali apa itu support resistance yang biasa dilakukan para trader di bursa efek dari contoh berikut.

Misalnya, seorang pedagang menjual produk A dengan harga Rp100 ribu. Saat itu, belum banyak orang yang mengetahui produk tersebut. Ketika sudah banyak orang menyukai dan menggunakan produk A tersebut, harganya naik menjadi Rp150 ribu dan pasar tetap menerima harga tersebut sebagai sesuatu yang wajar. Namun, kondisi tersebut akan berubah ketika pasar sudah jenuh sehingga harga produk A kembali menjadi Rp100 ribu.

Berdasarkan contoh tersebut, dapat diketahui jika harga support dari produk A adalah Rp100 ribu, sedangkan rentang harga yang beredar di pasaran adalah Rp100-150 ribu disebut sebagai rentang harga support.

Baca juga: Cara Membaca Grafik Saham yang Tepat untuk Investor Pemula

Sementara itu, contoh resistance bisa kita lihat ketika minyak sedang langka dan harganya melonjak. Misalnya, harga minyak di pasaran pada umumnya adalah Rp20 ribu, sedangkan ketika minyak menjadi langka, harganya naik menjadi Rp40 ribu. Penjual minyak berharap harga tersebut masih bisa naik kembali.

Jika tidak, maka Rp40 ribu akan menjadi harga tertinggi terbaik yang disebut dengan istilah resistance. Rentang harga Rp20 ribu sampai Rp40 ribu disebut rentang harga resistance.

Fungsi Support dan Resistance dalam Saham

Dalam dunia saham, support dan resistance biasa digunakan sebagai alat bantu bagi para trader untuk menganalisis pergerakan harga saham di pasar. Dalam grafik pergerakan saham, support ditandai dengan garis horizontal lurus yang berada di bawah pergerakan harga saham.

Baca juga: Cara Main Saham Pemula yang Mudah dan Bisa Mulai Dijalankan

Trader bisa menentukan batas bawah harga dengan garis tersebut yang menunjukkan bahwa harga saham tidak akan turun lagi. Mereka akan membelinya dengan perhitungan bahwa setelah ini, harga akan kembali naik. 

Tiap trader mempunyai garis support masing-masing sesuai dengan pengetahuan dan keyakinan mereka. Makin banyak jumlah titik rendah yang bisa dijadikan garis support, makin tinggi juga kekuatan support tersebut. 

Berbeda dengan garis horizontal yang berada di bawah grafik harga saham, resistance ditandai dengan garis mendatar yang berada di atas grafik harga saham. Untuk mengantisipasi kerugian, para trader harus menghindari saham yang harganya menyentuh garis resistance. Hal ini disebabkan oleh saham jenis ini akan mengalami penurunan harga setelah mencapai harga tertingginya. 

Makin banyak jumlah titik tertinggi yang dapat dijadikan sebagai garis resistance, makin tinggi juga kekuatan resistance tersebut. Meski begitu, bukan berarti harga suatu saham tidak bisa melewati titik support atau resistance. Harga saham yang melewati kedua titik tersebut biasanya disebut dengan istilah break support atau break resistance.

Cara Terbaik Menggunakan Support dan Resistance

Cara menggunakan support dan resistance
Cara menggunakan support dan resistance (123rf)

Baca juga: Aplikasi Investasi Saham dan Reksadana yang Cocok untuk Pemula

Penjelasan di atas merupakan salah satu cara menggunakan support dan resistance dalam saham yang disebut sebagai metode classic support resistance atau menarik garis mendatar secara sederhana.

Selain itu, masih ada cara lain yang biasa digunakan dalam menentukan titik support dan resistance, di antaranya adalah dengan menggambar garis tren (trend line), menggunakan indikator teknikal moving average, fibonacci retracement, menentukan titik support resistance berdasarkan angka psikologis, dan menggunakan indikator pivot point.

Namun, selain menarik garis horizontal, ada tiga cara yang biasa digunakan untuk menentukan area support dan resistance bagi pemula agar dapat memperoleh informasi yang tepat terkait pergerakan saham di pasar.

1. Trend Line

Cara ini dilakukan dengan menarik garis tren seperti halnya menarik garis horizontal pada penjelasan sebelumnya. Namun, pada metode ini, garis tersebut dibuat secara diagonal dengan mengikuti tren harga saham yang terjadi (uptrend atau downtrend).

Berikut ini cara menggunakan trendline:

  1. Pilih saham di Bursa Efek, lalu lihat pergerakannya dalam kurun waktu tertentu.
  2. Fokus pada pergerakan harga saham yang membentuk tren naik (uptrend) dan turun (downtrend).
  3. Taris garis miring yang menghubungkan titik terendah saham dengan titik terendah lainnya pada suatu tren untuk menentukan support dan tarik garis miring untuk menghubungkan titik tertinggi saham dengan titik tren untuk menentukan resistance.

Baca juga: 1 Lot Berapa Lembar Saham? Berikut Penjelasan dan Cara Menghitungnya

2. Moving Average

Teknik ini digunakan dengan menarik garis sesuai rata-rata perubahan harga suatu aset dalam periode waktu tertentu. Indikator rata-rata pergerakan harga saham ini biasa digunakan untuk menentukan titik support resistance, yaitu dengan cara:

  • Pilih saham di Bursa Efek, lalu lihat pergerakannya dalam kurun waktu tertentu.
  • Gunakan indikator moving average dan pilih rentang waktu 20 hari (MA20).
  • Perhatikan garis moving average (MA) pada grafik untuk menentukan support dan resistance.

3. Fibonacci Retracement

Cara ini dilakukan dengan menarik garis mendatar yang menunjukkan rasio bilangan fibonacci, yaitu indikator teknikal yang biasa dipakai dalam menentukan support potensial pada grafik pergerakan harga saham. Caranya:

  • Pilih saham di Bursa Efek, lalu lihat pergerakannya dalam kurun waktu tertentu.
  • Terapkan indikator fibonacci retracement pada grafik pergerakan harga saham dengan menarik garis fibonacci dari titik terendah (swing low) ke titik harga tertinggi (swing high).
  • Area support ditunjukkan oleh harga yang bersinggungan dengan garis fibonacci dari titik terendah (swing low), sedangkan area resistance ditunjukkan oleh titik harga yang bersinggungan dengan garis fibonacci dari titik tertinggi (swing high).

Cara Mengetahui Titik Support dan Resistance Kuat atau Lemah

Untuk menentukan titik support dan resistance yang kuat atau lemah, Anda dapat melakukan langkah-langkah berikut:

  1. Identifikasi level support dan resistance.
  2. Periksa jumlah pengujian pada level tersebut.
  3. Pertimbangkan volume perdagangan pada level tersebut.
  4. Analisis time frame yang berbeda.
  5. Gunakan indikator teknikal seperti Moving Average atau Fibonacci Retracement.

Namun, perlu diingat bahwa titik support dan resistance dapat berubah-ubah seiring dengan pergerakan harga pasar. Jadi, perlu selalu diperbarui dan dipantau secara teratur.

 

Demikianlah penjelasan mengenai apa itu support resistance dan bagaimana cara menggunakan support dan resistance dalam saham untuk menganalisis pergerakan harga saham di pasar. Dengan memahami keduanya, kamu akan lebih mudah untuk mengambil keputusan dalam penjualan atau pembelian saham.

Baca juga: Panduan Lengkap Cara Mendapatkan Uang dari Snack Video

Selain berinvestasi saham, kamu juga bisa melakukan diversifikasi dengan berinvestasi di instrumen lain. Misalnya, berinvestasi di reksadana dengan menggunakan aplikasi BMoney!

Artikel menarik lainnya

reksadana_hero_image

Selalu update bareng komunitas investor BMoney!