The Fed Melunak, Minat Risiko Memuncak

Rafika Primadesti

05 Desember 2023

The Fed Melunak,  Minat Risiko Memuncak
The Fed Melunak, Minat Risiko Memuncak

Pekan ini, suasana dunia investasi menjadi lebih cerah setelah The Fed melonggarkan kebijakan moneter. Keputusan ini tidak hanya mencairkan ketegangan pasar, tetapi juga meningkatkan minat aset berisiko di kalangan investor.

Sebagai pembaca yang ingin tetap up-to-date, mari kita simak bagaimana keputusan The Fed mempengaruhi strategi investasi kita di minggu yang akan datang!

Kilas Balik Bulan Lalu

November Menjadi Angin Segar Bagi Aset Berisiko

Setelah Oktober yang pelik, November akhirnya menjadi angin segar bagi aset berisiko. Secara global, pasar saham naik akibat penurunan inflasi, penurunan imbal hasil obligasi jangka panjang AS, dan ekspektasi akan turunnya suku bunga tahun depan. S&P 500, KOSPI, Nikkei 225 naik masing-masing 8,92%, 11,30%, dan 8,52%, sementara IHSG naik 4,87% ke 7.081 dengan investor asing mencatat pembelian bersih sebesar Rp609,51 miliar di pasar reguler.

Indeks LQ45 Naik 4,22%

Apresiasi IHSG sebagian besar didorong oleh saham big cap, dengan indeks LQ45 naik 4,22%. Sektor teknologi (+20,51%) dan infrastruktur (+19,52%) memimpin kenaikan sektoral, disusul sektor keuangan (+6,34%) yang menandakan investor asing mulai kembali ke pasar ekuitas domestik.

Imbal Hasil Obligasi Pemerintah AS & Indonesia Turun

Imbal hasil obligasi pemerintah AS dan Indonesia turun masing-masing 60,8 bps dan 46,2 bps menjadi 4,33% dan 6,71%. Harga emas ANTAM terkoreksi 0,97% menjadi Rp1.120.000/gr. IDR menguat 1,81% terhadap USD menjadi Rp15.559/US$1. Harga batu bara naik 4,45% menjadi US$129,0/MT, sementara harga minyak mentah WTI jatuh 8,78% menjadi US$75,6/barel.

Data Makroekonomi Terbaru

Data makroekonomi terbaru menunjukkan bahwa upaya bank sentral di seluruh dunia untuk menstabilisasi perekonomian mulai terlihat. Pengeluaran konsumen, inflasi, dan pasar tenaga kerja secara global melambat dalam beberapa pekan terakhir, memperkuat prediksi bahwa The Fed telah selesai menaikkan suku bunga. Ketua The Fed Jerome Powell juga dinilai mendukung konsensus pasar dengan pernyataan “kebijakan moneter yang ketat memperlambat aktivitas ekonomi”.

Outlook Bulan Ini

Kita akhirnya memasuki bulan terakhir di tahun 2023, dengan potensi bagi aset risiko bahkan lebih besar lagi dari bulan sebelumnya.

Mengapa?

Selain sikap dovish The Fed meningkatkan minat risiko untuk pasar negara berkembang termasuk Indonesia, terdapat dua katalis lain yang tak kalah penting: fenomena window dressing akhir tahun dan persiapan Pilpres 2024 yang semakin intensif.

Valuasi saham dan instrumen pendapatan tetap domestik yang sama-sama atraktif, terutama dengan menurunnya kebutuhan obligasi pemerintah berkat kondisi fiskal yang semakin mendukung, menciptakan entry point yang menarik bulan ini.

Untuk itu, hanya ada dua kata untuk bulan Desember ini: RISK ON!

Berita Emiten Terkini

CUAN, CHIP, BREN

Saham PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) menduduki peringkat pertama paling cuan secara global setelah melesat 3.990,91% sejak IPO hingga Jumat (1/12). Peringkat kedua disusul saham PT Pelita Teknologi Global Tbk (CHIP) yang melambung 1.550%. Sementara saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) menempati urutan kedelapan dengan imbal hasil 771,79%.

INCO

PT Vale Indonesia Tbk (INCO) mempertahankan target produksi nikel matte tahun depan di angka 70.000 ton.

SRTG

PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) mengintip peluang investasi di 2024 dengan target sebesar US$100-150 juta.

BUMI

Kinerja operasional PT Bumi Resources Tbk (BUMI) naik sepanjang sembilan bulan pertama 2023 dengan volum penjualan batu bara naik 5% YoY menjadi 54,3 juta ton.

Kinerja Aset Bulan November

Kinerja Aset Pekan Lalu 1
Kinerja Aset Pekan Lalu 1

Kalender Ekonomi Pekan Ini

Senin
21.00: Pidato Presiden ECB

Selasa
06.30: Core CPI Jepang
10.30: Suku Bunga Australia
16.30: S&P Global Services PMI Inggris
22.00: PMI Non-Manufaktur ISM AS

Rabu
22.00: Suku Bunga Kanada
22.30: Persediaan Minyak Mentah AS

Kamis
11.00: Cadangan Devisa Indonesia
20.30: Initial Jobless Claims AS
21.30: Pidato Anggota ECB

Jumat
06.50: PDB Q3 Jepang
14.00: CPI Jerman
20.30: Average Hourly Earnings AS
20.30: Nonfarm Payrolls AS
20.30: Tingkat Pengangguran AS

Strategi Investasi Bulan Ini

“Risk On” menjadi tema besar Desember ini.

Para investor didorong untuk meningkatkan tingkat risiko dengan beralih dari produk pasar uang ke aset dengan tingkat risiko yang lebih tinggi seperti obligasi, reksa dana pendapatan tetap, hingga ekuitas dan emas. 

Pertimbangkan juga untuk memperpanjang durasi obligasi, misalnya dari 2-4 tahun menjadi 5-10 tahun.

Baca juga: IHSG Menguat, Tembus Rp 7.000!

Produk Unggulan Bulan Ini

Kinerja sepanjang November 2023

Reksa Dana Pendapatan Tetap

Ashmore Dana USD Nusantara +5,77%

Reksa Dana Campuran

Batavia Dana Dinamis +3,46%

Reksa Dana Saham

Trim Kapital Plus +2,37%
Syailendra Equity Opportunity Fund +2,32%

Reksa Dana Indeks

BNI-AM Indeks IDX30 +4,12%

Disclaimer: Kinerja masa lalu tidak mencerminkan proyeksi kinerja yang akan datang. Calon pemodal wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana. Investasi reksa dana mengandung risiko, pelajari sebelum berinvestasi.

Artikel menarik lainnya

reksadana_hero_image

Selalu update bareng komunitas investor BMoney!