Valuasi Saham: Pengertian, Manfaat, dan Cara Menghitungnya

Uji Agung Santosa

03 Mei 2023

Pengertian valuasi saham dan manfaatnya (123rf.com)
Pengertian valuasi saham dan manfaatnya (123rf.com)

Valuasi saham adalah istilah populer di dunia saham yang digunakan untuk menilai wajar tidaknya harga dan nilai suatu saham, perusahaan, ataupun aset. Dalam menentukan valuasi saham, perlu dilakukan penghitungan menggunakan berbagai metode yang melibatkan rumus harga saham. 

Agar lebih paham, berikut ulasan mengenai pengertian, manfaat, dan cara menghitung valuasi perusahaan.

Pengertian Valuasi Saham

Valuasi saham adalah proses penilaian harga saham suatu perusahaan yang bertujuan untuk menentukan nilai intrinsik atau nilai wajar dari saham tersebut. Nilai intrinsik merujuk pada nilai aktual dari sebuah perusahaan yang terkait dengan kinerja keuangan dan prospek masa depan perusahaan tersebut, termasuk faktor-faktor eksternal yang dapat memengaruhi harga saham.

Proses valuasi saham didasarkan pada analisis fundamental, analisis teknikal, atau kombinasi keduanya, atas kinerja perusahaan serta kondisi pasar dan industri di lingkup perusahaan beroperasi. 

Analisis fundamental melibatkan penilaian kinerja keuangan dan operasional perusahaan secara menyeluruh, termasuk pertumbuhan pendapatan dan laba, manajemen risiko, serta faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi nilai saham.

Sementara itu, analisis teknikal digunakan untuk memprediksi pergerakan harga saham berdasarkan pola-pola historis dan tren pasar untuk memprediksi perilaku harga di masa depan.

Tujuan utama valuasi saham adalah untuk menentukan apakah saham tersebut dihargai terlalu rendah, terlalu tinggi, atau seimbang dibandingkan dengan nilai intrinsiknya. 

Jika harga saham saat ini di bawah nilai intrinsiknya, saham tersebut dianggap undervalued dan mungkin bisa dijadikan sebagai kesempatan investasi yang baik. Sebaliknya, harga saham yang saat ini lebih tinggi dari nilai intrinsiknya, maka saham tersebut dianggap sebagai investasi yang mahal lantaran overvalued dan mungkin tidak layak dibeli.

Hasil perkiraan dari proses valuasi saham biasanya digunakan oleh investor dan analis keuangan untuk membuat keputusan investasi yang lebih bijaksana. Terutama dalam menentukan apakah suatu saham layak untuk dibeli atau dijual pada periode tertentu.

Baca juga: Cari Tahu Apa Itu Notasi Saham dan Jenis-Jenisnya

Manfaat Valuasi Saham

Manfaat mengetahui valuasi saham.
Manfaat mengetahui valuasi saham.

Valuasi saham memiliki berbagai manfaat penting bagi investor dan perusahaan, di antaranya sebagai berikut.

1. Mengidentifikasi saham overvalued atau undervalued

Dengan melakukan valuasi saham, investor dapat mengetahui apakah suatu saham sedang diperdagangkan di atas atau di bawah nilai wajar.

2. Memudahkan investor dalam membuat keputusan investasi

Valuasi saham membantu investor dalam memperoleh informasi tentang kesehatan dan kinerja perusahaan, termasuk menentukan apakah harga saham yang sedang ditawarkan di pasar sudah mencerminkan nilai intrinsik perusahaan. Hal ini membuat pengambilan keputusan investasi menjadi lebih baik dan rasional.

3. Menghindari kesalahan dan risiko investasi

Dengan mengetahui nilai intrinsik suatu saham lewat valuasi saham, investor dapat menghindari kesalahan dan risiko investasi yang tidak perlu seperti membeli saham dengan harga yang terlalu tinggi dan kehilangan uang saat harga saham turun tajam.

4. Membantu merencanakan strategi investasi

Valuasi saham akan membantu investor merencanakan strategi investasi jangka panjang dan mengelola portofolio investasi dengan lebih baik. Dengan mengetahui nilai intrinsik suatu saham, investor dapat menentukan alokasi aset yang tepat dan mengoptimalkan portofolio investasi.

5. Meningkatkan kepercayaan investor

Valuasi saham yang dilakukan dengan baik dapat meningkatkan kepercayaan investor dalam membeli saham suatu perusahaan karena investor dapat melihat nilai intrinsik perusahaan dan menghindari terjadinya bubble di pasar saham.

6. Meningkatkan nilai perusahaan

Valuasi saham dapat membantu perusahaan meningkatkan nilai perusahaan dengan memperbaiki kinerja keuangan dan operasional sehingga dapat meningkatkan harga saham di pasar saham.

Baca juga: Pengertian Cut Loss Saham dan Waktu yang Tepat Melakukannya

Cara Menghitung Valuasi Perusahaan

Cara menghitung valuasi saham.
Cara menghitung valuasi saham.

Ada beberapa cara untuk menghitung valuasi perusahaan beserta rumus harga sahamnya masing-masing, di antaranya:

1. Price to Earnings Ratio (P/E Ratio)

Metode P/E Ratio menghitung valuasi perusahaan dengan membandingkan harga saham dengan laba bersih per saham (EPS) yang dihasilkan oleh perusahaan untuk periode tertentu. Rumusnya adalah:

P/E Ratio = Harga saham / EPS

Semakin tinggi P/E ratio, semakin tinggi valuasi perusahaan dan semakin mahal saham perusahaan. Sebaliknya, saham perusahaan dengan P/E ratio yang rendah mengindikasikan risiko lebih tinggi atau pertumbuhan yang lebih lambat

2. Price to Sales Ratio (P/S Ratio)

Metode P/S Ratio menghitung valuasi perusahaan dengan membandingkan harga saham dengan total pendapatan atau penjualan perusahaan. Rumusnya adalah:

P/S Ratio = Harga saham / Total penjualan

Semakin tinggi P/S ratio, semakin tinggi valuasi perusahaan.

3. Price to Book Ratio (P/B Ratio)

P/B ratio mengukur harga pasar saham perusahaan dibandingkan dengan nilai buku perusahaan. Nilai buku perusahaan diperoleh dengan membagi total nilai aset perusahaan dengan total utang. P/B ratio dihitung dengan membagi harga saham dengan nilai buku perusahaan. Rumusnya adalah:

Valuasi perusahaan = harga saham / nilai buku perusahaan (per lembar saham)

Semakin tinggi P/B ratio, semakin mahal saham perusahaan.

4. Earnings per Share (EPS)

EPS mengukur laba bersih perusahaan per saham. EPS dihitung dengan membagi laba bersih perusahaan dengan jumlah saham yang beredar. EPS yang meningkat menunjukkan pertumbuhan keuntungan perusahaan yang sehat.

Baca Juga: Expense Ratio adalah Indikator Penting dalam Reksa Dana

5. Discounted Cash Flow (DCF)

Metode DCF menghitung valuasi perusahaan berdasarkan nilai uang yang dihasilkan oleh perusahaan di masa depan. Metode ini melibatkan proyeksi arus kas perusahaan di masa depan dan menyesuaikan nilai saat ini berdasarkan tingkat diskonto. Dalam metode DCF, semakin tinggi nilai arus kas di masa depan, semakin tinggi valuasi perusahaan.

Untuk menghitung nilai sekarang dari arus kas masa depan menggunakan rumus:

NPV (Net Present Value) = CF1 / (1 + r) + CF2 / (1 + r)^2 + ... + CFn / (1 + r)^n

6. EV/EBITDA Ratio

Enterprise Value (EV) atau Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) mengukur nilai perusahaan dibandingkan dengan pendapatan operasional perusahaan. Metode EV/EBITDA menghitung valuasi perusahaan dengan membagi EV (nilai perusahaan) dengan EBITDA (pendapatan operasional sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi) perusahaan. Rumusnya adalah:

Valuasi perusahaan = EBITDA x Multiple

Multiple yang digunakan dalam metode ini dapat bervariasi, bergantung pada industri perusahaan dan faktor-faktor lainnya. Semakin rendah EV/EBITDA ratio, semakin murah valuasi perusahaan.

7. Dividend Yield

Dividend yield mengukur persentase dividen tahunan per saham dibandingkan dengan harga saham perusahaan. Dividend yield dihitung dengan membagi dividen per saham dengan harga saham perusahaan. Semakin tinggi dividend yield, semakin besar pengembalian saham perusahaan.

Pada akhirnya, valuasi saham adalah suatu perkiraan dan nilai pasar saham dapat berubah dengan cepat tergantung pada kondisi ekonomi dan berbagai faktor lainnya sehingga tidak ada metode yang sepenuhnya akurat.

Baca juga: Apa Itu January Effect? Pahami Pengertian, Penyebab, dan Cara Memanfaatkannya

Demikian ulasan mengenai pengertian, manfaat, dan cara menghitung valuasi perusahaan beserta rumus harga saham. Bagi kamu yang ingin belajar dan mengasah kemampuan berinvestasi saham, bisa mengunduh aplikasi BMoney

Selain aman dan terpercaya, aplikasi ini juga memungkinkanmu meningkatkan aset saham dengan adanya keunggulan minimal deposit, biaya komisi rendah, ditambah riset dan analisis up-to-date.

Tak hanya itu, kamu yang tergolong investor pemula juga bisa mempertimbangkan jenis investasi lain yang lebih minim risiko seperti reksa dana hanya dengan modal Rp10 ribu. Selamat mencoba!

 

 

Artikel menarik lainnya

reksadana_hero_image

Selalu update bareng komunitas investor BMoney!