Memiliki saham di zaman sekarang menjadi suatu keharusan. Namun, bagi para pemula, memahami dunia investasi dan berbisnis saham bisa menjadi hal yang membingungkan.
Pertanyaan-pertanyaan seperti "kapan waktu yang tepat membeli dan menjual saham?" atau "bagaimana cara memulai investasi saham?" sering muncul, termasuk pertanyaan terkait proses pembelian saham dan pilihan saham yang sebaiknya diinvestasikan.
Bermain saham tidaklah semudah membeli emas batangan atau emas perhiasan yang dapat langsung dibeli dari toko, pegadaian, atau bank. Transaksi saham di Indonesia biasanya dilakukan di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Namun, investor pemula tidak dapat langsung mengunjungi BEI dan melakukan pembelian saham secara langsung. Prosesnya harus melalui perantara pedagang efek yang disebut broker atau perusahaan pialang.
Oleh sebab itu, penting untuk memahami bagaimana melakukan transaksi saham dan prosedur pembelian saham. Pemula juga harus siap secara mental untuk menghadapi berbagai kemungkinan, lantaran pasar modal merupakan lingkungan dengan risiko dan tantangan.
Apalagi meskipun saham menawarkan potensi keuntungan yang besar, risikonya juga tinggi. Sebelum benar-benar terlibat, ada baiknya mencari informasi lebih lanjut tentang saham agar memiliki pengetahuan yang memadai, dan dengan demikian dapat menghindari jebakan penipuan yang sering kali menargetkan para pemula.
Baca juga: Ini Besaran Fee Jual Beli Saham, Jenis, dan Tips Agar Tetap Untung
Cara Menentukan Kapan Waktu yang Tepat Membeli dan Menjual Saham
Waktu yang tepat untuk membeli dan menjual saham dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, dan strategi optimal dapat bervariasi tergantung pada tujuan investasi, profil risiko, serta pendekatan pasar. Berikut pertimbangannya.
Waktu yang Tepat untuk Membeli Saham
1. Ketika Harga Rendah
Sebagai aturan umum, banyak investor mencoba membeli saham ketika harga sedang rendah. Hal ini bisa terjadi selama periode ketika pasar mengalami koreksi atau ketika saham tertentu mengalami penurunan harga yang tidak sebanding dengan fundamental perusahaan.
2. Tiap Kuartal
Pengumuman laporan keuangan tiap kuartal sebagaimana diwajibkan BEI seringkali dapat memengaruhi pergerakan harga saham. Pemahaman terhadap laporan keuangan dan kinerja perusahaan dapat membantu investor membuat keputusan yang lebih baik. Adapun waktu pelaporannya sebagai berikut:
- 1 – 30 April: Kinerja perusahaan dari Januari – Maret
- 1 – 30 Juli: Kinerja perusahaan dari April – Juni
- 1 – 30 Oktober: Kinerja perusahaan dari Juli – September
-
1 – 30 Maret: Kinerja perusahaan dari Oktober – Desember
3. Beli Saham di Awal Penjualan
Beberapa investor aktif cenderung fokus pada periode awal perdagangan, terutama 15 menit pertama setelah pembukaan pasar. Pada jam-jam ini, trader berpengalaman dapat mengenali pola dan mencari peluang keuntungan. Bagi pemula, sebaiknya hindari trading saat jam-jam bergejolak atau setidaknya selama jam-jam pertama di awal hari.
4. Selama Pasar Bearish
Saat pasar mengalami tren turun secara keseluruhan (bearish market), ada peluang untuk membeli saham dengan harga yang lebih rendah. Pada saat-saat seperti itu, banyak saham bisa ditemukan dengan valuasi yang lebih murah.
5. Ketika IHSG Mulai Rebound
Mengamati tren pasar secara keseluruhan, terutama pada indeks seperti Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), dapat memberikan indikasi potensial kapan investor dapat memasuki atau keluar dari pasar. Biasanya terjadi ketika IHSG mengalami koreksi setelah periode bearish, pengumuman laporan keuangan yang buruk, atau adanya sentimen negatif dari makro ekonomi.
Baca juga: Cara Beli Saham IPO dengan Mudah untuk Investor Pemula
6. Ketika Sebuah Saham Mendapat Sentimen Negatif
Sentimen pasar terhadap suatu saham dapat menciptakan peluang untuk membeli saham berkualitas dengan harga diskon. Strategi yang disarankan adalah membeli dengan sebagian dana terlebih dahulu untuk keamanan dan meminimalkan pertumbuhan lambat pada portofolio.
7. Ketika Ada Kesempatan Investasi yang Baik
Memanfaatkan peluang investasi yang muncul, seperti perusahaan dengan potensi pertumbuhan besar, saham yang mengalami kecelakaan harga tanpa alasan fundamental, atau saham yang mungkin undervalued.
8. Pada Saat Keputusan Strategis Perusahaan
Memantau berita atau pengumuman penting terkait dengan perusahaan, seperti peluncuran produk baru, penandatanganan kontrak besar, atau perubahan manajemen yang dapat mempengaruhi prospek perusahaan.
9. Perusahaan Berada Dalam Kondisi Baik
Analisis fundamental untuk menilai kesehatan perusahaan sebelum membeli saham sangat penting. Melihat laporan keuangan, rencana bisnis, dan faktor-faktor lain yang memengaruhi kinerja perusahaan adalah langkah-langkah yang baik.
10. Perusahaan Memiliki Prospek Cerah
Selain analisis fundamental, lakukan analisis teknikal sederhana dengan memperhatikan pergerakan harga saham melalui grafik. Memeriksa prospek masa depan perusahaan melalui analisis teknikal dan fundamental dapat membantu investor memahami apakah saham tersebut memiliki potensi pertumbuhan yang baik.
Baca juga: Ini Jam Bursa Saham Terbaru untuk Transaksi Jual Beli Saham
Waktu yang Tepat Menjual Saham
1. Ketika Target Keuntungan Terpenuhi
Jika saham telah mencapai target keuntungan yang telah ditetapkan sebelumnya, beberapa investor memilih untuk menjual untuk mengamankan laba.
2. Selama Pasar Bullish
Saat pasar mengalami tren naik (bullish market), banyak investor memanfaatkan momen ini untuk menjual saham dengan harga yang lebih tinggi. Perlu diingat bahwa memprediksi pasar bisa sulit, dan keputusan ini harus didasarkan pada analisis yang cermat.
3. Ketika Fundamental Berubah
Perhatikan perubahan dalam fundamental perusahaan. Jika ada perubahan yang signifikan, baik positif maupun negatif, terutama yang memengaruhi prospek jangka panjangnya, ini dapat mempengaruhi nilai saham dan bisa menjadi saat yang tepat untuk menjual.
4. Untuk Diversifikasi Portofolio
Pertimbangkan menjual sebagian atau semua saham untuk mendiversifikasi portofolio. Terutama jika saham tersebut telah memberikan hasil yang baik dan menyumbang sebagian besar nilai portofolio sehingga membuat portofolio tidak seimbang.
5. Menghindari Kerugian Lebih Lanjut
Jika saham mengalami penurunan yang signifikan dan tidak ada tanda-tanda pemulihan, beberapa investor memilih untuk menjual untuk meminimalkan kerugian lebih lanjut.
6. Ketika Sentimen Pasar Negatif
Amati sentimen pasar secara keseluruhan. Jika ada ketidakpastian besar atau sentimen negatif di pasar, ini dapat mempengaruhi saham secara umum. Keputusan untuk menjual bisa menjadi langkah proaktif untuk mengelola risiko.
Pada akhirnya, perlu diingat bahwa investasi saham selalu melibatkan risiko, dan tidak ada strategi yang dapat menjamin keuntungan. Kombinasi dari analisis fundamental dan teknikal, manajemen risiko yang bijaksana, dan pengetahuan pasar dapat membantu pemula membuat keputusan investasi yang lebih cerdas.
Baca juga: Panduan Lengkap Cara Beli Saham di BMoney
Demikianlah penjelasan singkat mengenai kapan waktu yang tepat membeli atau menjual saham. Kamu yang tertarik melakukan aktivitas jual beli saham atau bahkan ingin memulai berinvestasi saham, bisa coba pakai aplikasi Investasi BMoney.
Melalui aplikasi ini, kamu bisa melakukan jual beli saham secara praktis dan cepat. Selain itu, ada banyak fitur menarik yang akan membantumu memahami cara jual beli saham dengan mudah.
BMoney juga sudah terdaftar dan diawasi oleh OJK sehingga terjamin aman. Jadi, kamu tidak perlu ragu lagi untuk berinvestasi sekalipun dengan modal minim karena kamu bisa memulai investasi dengan modal mulai dari Rp10 ribu. Yuk, segera download aplikasinya di Play Store atau App Store!