Kilas Balik Pekan Lalu
Dalam satu pekan terakhir, Wall Street menjadi pusat perhatian dengan gejolaknya yang signifikan. Reksa dana berbasis dolar Amerika Serikat (USD) berhasil mencatatkan kinerja cemerlang di tengah ketidakpastian.
Artikel ini akan merinci peristiwa terkini di Wall Street, menyoroti prestasi reksa dana USD dan dampaknya terhadap peta investasi ekonomi global. Temukan potensi peluang investasi terbaru dalam ulasan singkat ini.
IHSG Merosot ke Level 7.200
IHSG kembali merosot ke level 7.200 alias terkoreksi 1,49% menjadi 7.241,138 pekan lalu, meskipun investor asing mencatatkan pembelian bersih sebesar Rp3,20 triliun di seluruh pasar. Koreksi IHSG terutama dipicu oleh sektor bahan baku yang turun sebesar -5,76%.
Sepuluh pembelian bersih terbesar oleh investor asing pekan lalu adalah BBCA, BBRI, BMRI, AMMN, TLKM, FILM, APIC, ADRO, BRIS, dan ARTO.
Imbal Hasil Obligasi Pemerintah AS Turun 11,20 BPS
Imbal hasil obligasi pemerintah AS turun sebesar 11,20 bps menjadi 3,94%, sementara imbal hasil obligasi pemerintah Indonesia naik 1,10 bps menjadi 6,76%. Harga emas ANTAM turun 0,09% menjadi Rp1.124.000/gram, dan IDR melemah terhadap USD sebesar 0,20% menjadi Rp15.546/US$1. Harga minyak mentah tergelincir, dengan WTI mengalami penurunan sebesar 1,42% menjadi US$72,8/barel.
CPI AS Lebih Tinggi Dari Konsensus
CPI AS pada Desember 2023 yang dirilis pekan lalu lebih tinggi dari konsensus karena harga energi yang turun lebih lambat dari ekspektasi. Sementara itu, PPI AS secara mengejutkan turun 0,1% sepanjang bulan (konsensus: naik 0,1%).
Tingkat Pengangguran Zona Euro Lebih Rendah di Desember 2023
Sementara itu, tingkat pengangguran Zona Euro lebih rendah di Desember 2023, di level 6,4% seperti pada Juni 2023. Meskipun demikian, Presiden Bank Sentral Eropa (European Central Bank/ECB) Christine Lagarde mengatakan bahwa ECB baru akan mulai memangkas suku bunga ketika telah yakin inflasi akan turun ke target 2%, dimana data inflasi terkini Zona Euro berada di 2,9%.
Baca juga: 6 Perusahaan Tambang Nikel Terbesar di Indonesia!
Cadangan Devisa Indonesia Naik
Cadangan devisa Indonesia naik menjadi US$146,4 miliar pada Desember 2023 dari US$138,1 miliar pada November 2023. Ini adalah capaian terbesar sejak September 2021, didukung oleh pendapatan pajak dan jasa serta penarikan pinjaman luar negeri pemerintah.
Outlook Pekan Ini
Sektor Energi Menjadi Fokus Pekan Ini
Sektor energi menjadi fokus pekan ini setelah harga minyak mentah berjangka bergerak fluktuatif menyusul serangan udara AS dan Inggris di daerah kekuasaan milisi Houthi di Yaman, yang turut menambah ketegangan di Timur Tengah. Saham kapal tanker minyak dan saham perkapalan melonjak pada Jumat (12/1) menyusul situasi ini.
Laporan Ekonomi Utama
Laporan ekonomi utama pekan ini mencakup suku bunga Indonesia (konsensus tetap di 6%), neraca perdagangan Indonesia (konsensus US$1,92 miliar pada Desember 2023 vs. US$3,05 miliar pada November 2023), penjualan properti AS, CPI Jerman, dan pertumbuhan ekonomi kuartal IV-2023 Tiongkok.
Berita Emiten Terkini
BUKA
PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) menyampaikan masih menyimpan Rp9,33 triliun atau 43,7 persen dana hasil IPO sebesar Rp21,325 triliun.
WIKA
PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menurunkan pemeringkatan atau rating Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Tahap I/2020 Seri A PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) menjadi idD(sy) dari idCCC(sy).
KLAS
PT Pelayaran Kurnia Lautan Semesta Tbk (KLAS) menyiapkan alokasi belanja modal senilai Rp184,18 miliar tahun ini.
TOSK
PT Topindo Solusi Komunika Tbk (TOSK) memulai bookbuilding dalam rangka penawaran umum perdana saham hari ini (15/1), dengan target hingga Rp109,38 miliar.
Kinerja Aset Pekan Lalu
Kalender Ekonomi Pekan Ini
Senin
11:00: Neraca Dagang Indonesia
16:30: Produktivitas Pekerja Inggris
Selasa
14.00: Tingkat Pengangguran Inggris
14:00: CPI Desember Jerman
22.00: Pidato Gubernur Bank of England
Rabu
09:00: PDB Q4 Tiongkok
14.00: CPI Desember Inggris
14.30: Suku Bunga Indonesia
17.00: CPI Desember Uni Eropa
20.30: Penjualan Ritel AS
Kamis
20.30: Initial Jobless Claims AS
20.30: Indeks Manufaktur Fed AS
23.00: Crude Oil Inventories AS
Jumat
14.00: Penjualan Ritel Inggris
17.00: Pidato Presiden ECB
22.00: Existing Home Sales AS
Strategi Investasi Pekan Ini
Volatilitas menjadi tantangan sekaligus peluang pada bulan ini. Selain menambah tingkat risiko, investor juga disarankan untuk berstrategi taktis dengan menyeimbangkan portofolio 50% pada aset berisiko rendah-sedang dan 50% pada saham berfundamental kuat, reksa dana indeks, ataupun reksa dana saham yang dikelola secara aktif di sektor perbankan, telekomunikasi, properti, barang konsumen, dan kesehatan.
Baca juga: Selamat Datang, 2024! Simak Berita Saham Bersama BMoney!
Rekomendasi Produk BMoney
(Performa 1 Bulan per 15 Januari 2024)
Reksa Dana Pendapatan Tetap
Syailendra Pendapatan Tetap Premium | +1,01% |
Ashmore Dana USD Nusantara | +1,23% |
Reksa Dana Saham
Trim Kapital Plus | +2,80% |
Reksa Dana Indeks
BNP Paribas DJIM Global Technology Titans 50 Syariah USD | +2,57% |
Batavia Index PEFINDO i-Grade |
+4,84% |
Disclaimer: Kinerja masa lalu tidak mencerminkan proyeksi kinerja yang akan datang. Calon pemodal wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana. Investasi reksa dana mengandung risiko, pelajari sebelum berinvestasi.