Dalam berinvestasi, terdapat banyak faktor yang berpengaruh terhadap potensi keuntungan atau imbal hasil yang diperoleh investor. Kondisi dan praktik ekonomi makro termasuk bagian dari faktor penentu yang berpengaruh terhadap tingkat pengembalian modal pada instrumen investasi seperti saham, obligasi, dan instrumen lainnya.
Dengan memahami praktik ekonomi saat ini, maka investor memiliki sudut pandang yang lebih luas sehingga mampu mengambil langkah terbaik atau keputusan investasi yang lebih tepat dan akurat. Salah satu informasi yang wajib dipahami saat berinvestasi adalah yield curve atau kurva imbal hasil.
Yield curve adalah istilah yang biasa digunakan untuk menggambarkan kurva imbal hasil atau keuntungan yang diperoleh investor. Bagaimana cara menggunakannya dan apa saja yang perlu diketahui tentang hal tersebut? Simak jawabannya dengan membaca tuntas penjelasan berikut.
Pengertian Yield Curve
Kurva imbal hasil atau biasa disebut yield curve adalah jenis kurva yang menggambarkan imbal hasil dari satu atau lebih instrumen investasi dalam suatu periode dengan waktu jatuh tempo yang berbeda.
Dalam obligasi, misalnya, satu kurva imbal hasil dapat berisi tiga jenis obligasi dengan tenor berbeda-beda. Hal ini bertujuan untuk memudahkan investor dalam memantau dan menganalisis pergerakan ketiga obligasi tersebut di sisa periode jatuh tempo.
Lebih lanjut lagi, kurva imbal hasil atau yield curve adalah salah satu bentuk visual yang merepresentasikan tingkat bunga dari obligasi. Dengan membaca kurva tersebut, maka investor dapat memetakan kondisi masa depan dari sekuritas treasury serta aspek ekonomi lain.
Investor dapat mengetahui atau mengukur imbal hasil dari obligasi dan bentuk utang lain pada periode jatuh tempo yang berbeda. Namun, investor hanya dapat melakukannya pada produk obligasi yang mempunyai kredit yang sama.
Dalam menentukan kurva imbal hasil, investor juga bisa mengetahuinya berdasarkan perbedaan antara suku bunga dari obligasi pemerintah berjangka pendek dengan obligasi pemerintah berjangka panjang. Obligasi pemerintah berjangka pendek adalah utang treasury 3 bulan, sedangkan obligasi berjangka panjang adalah treasury notes 10 tahun.
Secara general, kurva ini biasanya dimanfaatkan para investor sebagai acuan market surat utang, seperti halnya acuan dari tingkat bunga kredit atau pinjaman perbankan. Kurva ini juga bisa dipergunakan untuk memprediksi pertumbuhan ekonomi di masa depan.
Kenapa Yield Curve Penting untuk Dipahami?
Ada banyak alasan kenapa investor perlu memahami yield curve. Salah satunya adalah manfaat kurva yang bisa memudahkan investor dalam memprediksi kondisi ekonomi di masa depan. Mulai dari risiko inflasi di kemudian hari sampai tingkat resesi yang mungkin terjadi.
Dengan memahami kurva imbal hasil, investor dan pelaku bisnis dapat mengambil keputusan finansial yang tepat agar aset yang dimiliki mampu mendatangkan keuntungan secara optimal dan menghindari terjadinya risiko yang merugikan.
Bukan cuma itu, kebanyakan investor dan pakar ekonomi juga menggunakan kurba ini sebagai alat bantu untuk menentukan proyeksi dari harga obligasi pemerintah. Dengan adanya informasi yield curve yang transparan, maka publik atau masyarakat umum juga bisa mengaksesnya secara mudah.
Bagi publik, kurva ini bisa dimanfaatkan sebagai dasar untuk menentukan perencanaan dan keputusan finansial. Misalnya, dengan melihat yield curve, masyarakat dapat mengetahui apakah keputusan mereka untuk mengajukan pinjaman dirasa tepat atau tidak. Hal ini juga berlaku ketika masyarakat berinvestasi di instrumen obligasi atau saham.
Dalam sektor bisnis, yield curve adalah alat bantu yang dapat digunakan untuk mengetahui apakah keputusan untuk berinvestasi di obligasi pemerintah ataupun pinjaman lain mampu mendukung kinerja bisnis atau tidak. Dengan demikian, perusahaan perlu menganalisis kurva tersebut untuk menentukan apakah sebaiknya mencairkan obligasi yang dimilikinya atau membiarkannya sampai jatuh tempo.
Cara Menggunakan Yield Curve
Berikut ini adalah cara tepat menggunakan yield curve agar keputusan finansial yang diambil dapat memberikan keuntungan bagi penggunanya.
1. Menentukan Waktu untuk Membeli
Grafik pada kurva imbal hasil dapat digunakan untuk mengetahui kapan waktu yang tepat membeli obligasi pemerintah atau jenis pinjaman lainnya. Dengan begitu, kamu dapat memperkirakan peluang membeli obligasi dengan harga terendah dan memantau pergerakan harganya seiring berjalannya waktu.
2. Menentukan Waktu untuk Menjual
Analisis kurva imbal hasil juga dibutuhkan untuk mengambil keputusan dalam menjual aset. Kamu bisa memanfaatkan kurva ini untuk mengetahui kapan waktu yang tepat untuk menjual kembali obligasi atau saham yang kamu miliki sehingga memperoleh keuntungan yang maksimal.
3. Membandingkan Tingkat Suku Bunga Kredit
Kurva yield bisa juga digunakan untuk menganalisis hubungan antara tingkat suku bunga dengan pinjaman yang tersedia. Dengan membandingkan komponen tersebut, kamu bisa memprediksi besaran tingkat suku bunga yang berpengaruh terhadap pergerakan kredit obligasi.
4. Menentukan Waktu untuk Mengambil Risiko
Bagi investor dengan profil risiko tinggi, yield curve adalah alat bantu yang tepat untuk mengetahui kapan waktu yang tepat untuk mengambil risiko tertentu. Kurva yang menunjukkan pertumbuhan positif dalam jangka waktu lama menunjukkan bahwa investor dapat mengambil pinjaman, membeli obligasi pemerintah, atau hipotek.
Jenis-Jenis Yield Curve
Terdapat sejumlah yield curve yang dapat digunakan untuk menunjukkan perkiraan kondisi ekonomi di masa depan, berikut ulasannya.
1. Normal
Yield curve normal muncul saat garis plot menunjukkan obligasi berjangka panjang dengan tingkat imbal hasil lebih tinggi daripada obligasi berjangka pendek. Itu artinya, kondisi ekonomi akan terus berkembang secara konsisten.
2. Datar
Kurva jenis ini dapat dilihat sebagai periode sebelum yield curve terbalik terjadi. Itu artinya, terdapat peluang pergeseran perekonomian di masa depan atau biasanya menandakan akan terjadi risiko resesi ekonomi di masa depan.
3. Terbalik
Kurva ini sering juga disebut inverted yield curve. Kurva dengan kemiringan ke bawah ini merupakan kebalikan dari yield curve normal yang menunjukkan obligasi berjangka pendek mempunyai tingkat imbal hasil lebih tinggi daripada obligasi berjangka panjang.
4. Curam
Investor menganggap jenis kurva ini sebagai tanda bahwa pertumbuhan ekonomi akan bergerak stabil dan merespons hal itu dengan cara membeli lebih banyak saham.
Demikianlah penjelasan mengenai apa itu yield curve, kenapa hal ini penting untuk dipahami oleh investor, dan bagaimana cara menggunakannya untuk mengoptimalkan keuntungan.
Singkatnya, yield curve adalah kurva yang wajib dianalisis agar investor dapat mengetahui langkah atau keputusan yang tepat dalam berinvestasi. Selain mempelajari kurva ini, ada banyak istilah lain yang juga penting untuk dipahami dalam berinvestasi.
Kamu yang tidak punya banyak waktu untuk melakukan analisis instrumen investasi bisa memanfaatkan aplikasi BMoney untuk berinvestasi dengan modal mulai dari Rp10 ribu saja.
Aplikasi ini tidak hanya bisa diakses secara praktis dan aman, tapi juga bisa memberi kemudahan bagi investor untuk mendapatkan keuntungan secara optimal sesuai dengan instrumen investasi yang dipilih. Yuk, download aplikasinya sekarang di Play Store atau App Store.