Kilas Balik Pekan Lalu
IHSG Ditutup Mendekati 7.200
IHSG ditutup mendekati 7.200 pekan lalu, naik 0,44% menjadi 7.190,988. Investor asing mencatat pembelian bersih sebesar Rp4,21 triliun di seluruh pasar.
Penguatan IHSG utamanya didorong oleh sektor keuangan (+3,35%), dengan BBCA (+5,4%) dan BBRI (+3,3%) sebagai pemimpin pasar. Sepuluh pembelian bersih asing teratas untuk minggu lalu adalah BBCA, BBRI, BMRI, TLKM, BBNI, ASII, CUAN, TPIA, NCKL, dan TOWR.
Imbal Hasil Obligasi Pemerintah AS Turun 31,40 Bps
Imbal hasil obligasi pemerintah AS turun 31,40 bps menjadi 3,92%, sementara imbal hasil obligasi pemerintah Indonesia naik 5,40 bps menjadi 6,73%. Harga emas ANTAM naik 0,90% menjadi Rp1.126.000/gr, sementara nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar AS sebesar 0,29% menjadi Rp15.529/US$1. Harga minyak mentah WTI naik 0,79% menjadi US$71,8/barel.
Setali tiga uang dengan IHSG, mayoritas indeks saham AS ditutup menguat menjelang akhir pekan berkat euforia seputar pemotongan suku bunga.
S&P 500 Terkoreksi
Hanya saja, setelah menguat enam hari berturut-turut, S&P 500 akhirnya terkoreksi pada Jumat (15/12) setelah Presiden Fed New York, John Williams, menyampaikan pendapatnya di CNBC bahwa terlalu dini bagi The Fed untuk menurunkan biaya pinjaman.
Surplus Neraca Dagang Indonesia Berkurang Menjadi US$2,41 Miliar
Surplus neraca dagang Indonesia berkurang menjadi US$2,41 miliar pada November 2023 dari US$5,10 miliar pada bulan yang sama tahun 2022, di bawah perkiraan pasar yang mengharapkan surplus sebesar US$ 3,05 miliar. Ini adalah surplus perdagangan terkecil sejak Juli, karena ekspor menurun sementara impor tumbuh, di tengah penurunan harga komoditas.
Outlook Pekan Ini
Kalender Ekonomi Libur Natal dan Tahun Baru
Kalender ekonomi pekan ini cukup padat, dimulai dari rilis data perumahan, manufaktur, dan sentimen konsumen AS tepat sebelum akhir pekan panjang (long weekend) dalam rangka libur Natal.
Inflasi PCE Inti AS Akan Dirilis
Kemudian, data paling penting pekan ini yaitu tingkat inflasi PCE inti AS akan dirilis pada Jumat (22/12). Konsensus memperkirakan stagnasi di 0,2% MoM pada November, sehingga menurunkan tingkat tahunan ke angka 3,4%.
Pertemuan Bank of Japan
Pertemuan Bank of Japan pekan ini pun krusial, karena akan mengumumkan perkembangan terkait akhir era suku bunga negatif di Jepang. Di sisi lain, Bank Indonesia diperkirakan akan mempertahankan suku bunga pada level 6% pada pertemuan yang dijadwalkan pada tanggal 20-21 Desember ini.
Berita Emiten Terkini
WIKA
Perdagangan saham PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) dihentikan sementara oleh BEI karena permasalahan pada kelangsungan usaha Perseroan.
BSWD
PT Bank of India Indonesia Tbk (BSWD) telah membatalkan rencananya untuk penghapusan catatan atau delisting dari BEI. Untuk itu, BEI mencabut suspensi efek BSWD di seluruh pasar.
META
PT Nusantara Infrastructure Tbk. (META) akan segera melakukan perubahan status, dari sebelumnya perusahaan publik menjadi perusahaan tertutup atau go private (delisting).
MGRO
PT Mahkota Group Tbk (MGRO) melihat prospek industri minyak sawit mentah masih menjanjikan, didukung oleh produktivitas tinggi, harga kompetitif, dan penggunaan aplikasi yang luas.
Kinerja Aset Pekan Lalu
Kalender Ekonomi Pekan Ini
Senin
16.00: Ekspektasi Bisnis Jerman
Selasa
17.00: CPI Q4 ECB
09.30: Kebijakan Moneter Jepang
20.30: Building Permits AS
Rabu
04.14: Suku Bunga Jepang
06.50: Neraca Dagang Jepang
14.00: CPI Q4 Inggris
20.30: Consumer Confidence AS
22.00: Existing Home Sales AS
22.30: Crude Oil Inventories AS
Kamis
14.30: Suku Bunga Indonesia
20.30: PDB Q3 AS
20.30: Initial Jobless Claims AS
19.00: Indeks Manufaktur Fed AS
Jumat
14.00: PDB Q3 Inggris
20.30: Indeks Harga PCE AS
Strategi Investasi Bulan Ini
“Risk On” menjadi tema besar Desember ini.
Para investor didorong untuk meningkatkan tingkat risiko dengan beralih dari aset rendah risiko seperti reksa dana pasar uang ke aset dengan tingkat risiko yang lebih tinggi seperti obligasi, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana saham, hingga saham.
Rekomendasi Produk BMoney
(Performa Year to Date per 15 Desember 2023)
Reksa Dana Pendapatan Tetap
Ashmore Dana Obligasi Nusantara | +5,68% |
Ashmore Dana USD Nusantara | +7,20% |
Reksa Dana Campuran
Batavia Dana Dinamis | +4,23% |
Reksa Dana Saham
Trim Kapital Plus | +11,49% |
Syailendra Equity Opportunity Fund | +5,30% |
Disclaimer: Kinerja masa lalu tidak mencerminkan proyeksi kinerja yang akan datang. Calon pemodal wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana. Investasi reksa dana mengandung risiko, pelajari sebelum berinvestasi.