Dividen Yield adalah: Pengertian, Contoh, dan Cara Menghitungnya

Uji Agung Santosa

16 November 2023

Pengertian dividen yield dan cara menghitungnya (123rf.com)
Pengertian dividen yield dan cara menghitungnya (123rf.com)

Di samping istilah dividend dan dividend payout ratio, kamu pasti tidak asing lagi dengan istilah dividend yield. Dividen yield adalah salah satu metrik penting dalam analisis investasi saham yang erat kaitannya dengan investor atau pemegang saham.

 

Metrik ini memberikan gambaran tentang seberapa besar pendapatan tunai yang diberikan oleh sebuah perusahaan melalui pembayaran dividen dibandingkan dengan harga sahamnya. 

Bagi investor yang mencari pendapatan tunai reguler, dividend yield menjadi faktor penting dalam pengambilan keputusan investasi. Tingkat dividend yield yang tinggi juga bisa menarik bagi investor yang mencari pendapatan dividen stabil.

Mau tahu lebih banyak mengenai metrik analisis saham satu ini? Berikut pengertian, contoh, dan cara menghitungnya.

Pengertian Dividend Yield

Banyak orang mempertanyakan apa itu dividen yield? Tingkat dividen atau dividend yield artinya adalah indikator tingkat keuntungan relatif yang diberikan oleh perusahaan melalui pembayaran dividen. Dividen yang dibayarkan oleh perusahaan merupakan salah satu sumber keuntungan atau pengembalian investasi bagi pemegang saham. 

Dividend yield mengukur seberapa besar persentase dividen yang diterima oleh pemegang saham dibandingkan dengan harga saham saat ini. Oleh sebab itu, dividend yield yang bagus biasanya diukur sebagai persentase pengembalian dalam bentuk dividen tunai yang diberikan kepada pemegang saham.

Dividend yield memberikan gambaran tentang sejauh mana perusahaan telah membayar dividen selama satu tahun relatif terhadap harga sahamnya. Ini memberikan pemegang saham kemudahan untuk menilai seberapa efektif investasinya dan seberapa besar pengembalian yang diperoleh per rupiah yang diinvestasikan melalui dividen.

Baca juga: Ketahui Jenis-Jenis Saham dengan Dividen Terbesar Berikut Ini!

Perusahaan yang masih baru dan sedang berkembang cenderung memiliki dividend yield lebih rendah ketimbang perusahaan di sektor sama yang sudah matang. Sebaliknya, perusahaan yang sudah mapan dan tidak lagi mengalami pertumbuhan signifikan umumnya menawarkan dividend yield yang lebih tinggi.

Contoh perusahaan yang memberikan dividend yield yang bagus sering kali berasal dari industri utilitas yang menyediakan layanan konsumsi masyarakat atau kebutuhan pokok konsumen. Di sisi lain, perusahaan teknologi sering kali menunjukkan dividend yield yang lebih rendah.

Meski begitu, tingginya dividend yield tidak selalu menandakan peluang investasi yang menarik. Hal ini karena dividend yield dapat meningkat ketika harga saham turun, dan sebaliknya, dapat turun ketika harga saham naik. 

Baca juga: Mengenal Pembagian Dividen Saham Beserta Prosedurnya 

Rumus Dividend Yield

Rumus dan Cara Menghitung Dividen Yield
Rumus dan Cara Menghitung Dividen Yield

Dividen yield adalah hasil bagi antara dividen per saham dengan harga per saham. Untuk menghitung dividend yield, dapat dilakukan dengan merujuk pada laporan keuangan tahunan terakhir atau dengan menambahkan dividen dari empat kuartal terakhir. 

Beberapa investor memilih untuk menggunakan angka dividen kuartalan, yang kemudian dikalikan dengan empat karena dividen biasanya dibayarkan setiap tiga bulan.

Perlu diingat bahwa jika menggunakan data dari laporan keuangan tahunan yang sudah lama, informasi tersebut mungkin tidak lagi relevan bagi investor. Oleh karena itu, penggunaan data yang lebih baru dapat memberikan gambaran yang lebih akurat tentang dividend yield.

Rumus dividend yield secara matematis adalah sebagai berikut:

Dividend Yield = (Dividen per Saham / Harga per Saham) x 100

Adapun "Dividen per Saham" adalah jumlah dividen yang dibayarkan perusahaan per saham, dan "Harga per Saham" adalah harga saham saat ini.

Baca juga: Perusahaan yang Bagi Dividen Saham 4 kali Setahun 

Contoh Dividend Yield dan Cara Menghitungnya

Contoh pertama misalnya perusahaan XYZ yang membayar dividen sebesar Rp300 per saham. Dengan harga saham Rp5.000 per lembar, dividend yield dapat dihitung sebagai berikut:

Dividend Yield = Rp300 / Rp5.000 = 0,06

Dividend Yield = 0,06×100 = 6% 

Sebagai contoh lain, dalam laporan keuangan terakhir PT ABC dengan kode saham ABC pada kuartal III, perusahaan tersebut mencatat dividen kas sebesar Rp215 per saham pada tahun 2022. Dengan harga saham ABC Rp7.500 per lembar pada perdagangan hari ini, dividend yield dapat dihitung sebagai berikut:

Dividend Yield ABC = Rp215 / Rp7.500 = 0,0286

Dividend Yield ABC = 0,0286×100 = 2,86% 

Dengan menggunakan rumus ini, investor dapat memperoleh persentase dividend yield untuk mengevaluasi seberapa besar dividen yang relatif diterima terhadap harga saham.

Baca juga: Ini Daftar 10 Saham dengan Dividen Terbesar Tahun 2023

Keuntungan Dividend Yield

Bagi perusahaan, keuntungan dari dividen yield adalah bahwa investor atau pemegang saham dapat mengalokasikan kembali dividen yang diterima untuk membeli lebih banyak saham dari perusahaan tersebut.

Harapannya, jika perusahaan terus tumbuh dan berkembang, maka para pemegang saham akan menginvestasikan kembali dividen tersebut dengan tujuan memperoleh lebih banyak dividen di masa depan.

Sebagai contoh, seorang investor membeli saham X senilai Rp10 juta dengan dividend yield sebesar 4%, dengan harga saham Rp1.000. Investor memiliki 10 ribu saham yang masing-masing membayar dividen sebesar Rp200.

Investasi Awal = 10.000 saham × Rp200 = Rp2.000.000 

Investor menggunakan dividen sebesar Rp2 juta ini untuk membeli tambahan 2.000 saham X lagi, dengan harga yang disesuaikan menjadi Rp900. Dengan melakukan investasi ulang, mereka berhasil membeli 2.222 saham.

Pada tahun berikutnya, investor akan memiliki 12.222 saham (10.000 + 2.222 saham) senilai Rp12.222.000 (12.222 saham x Rp1.000). Jika berikutnya perusahaan membayar dividen sebesar Rp210 per saham, pemegang saham akan menerima dividen yang lebih besar dibandingkan tahun sebelumnya.

Dividen Tahun Berikutnya = 12.222 saham × Rp210 = Rp2.566.620 

Dengan demikian, investasi ulang dividen dapat meningkatkan jumlah saham dan dividen yang diterima oleh pemegang saham dari waktu ke waktu.

Baca juga: Cum Date Dividen: Alasan Mengapa Jadi Tanggal Penting Bagi 

Kekurangan Dividend Yield

Meskipun dividend yield yang tinggi dapat menarik, tetapi terdapat potensi kekurangan yang perlu dipertimbangkan. Tingginya dividend yield bisa mengakibatkan pengurangan potensi pertumbuhan perusahaan. 

Setiap rupiah yang dibayarkan perusahaan sebagai dividen kepada pemegang saham berarti satu rupiah yang tidak diinvestasikan kembali oleh perusahaan untuk mendukung pertumbuhannya dan menghasilkan lebih banyak keuntungan modal.

Sebenarnya, tanpa pembagian dividen, investor atau pemegang saham memiliki potensi untuk mendapatkan pengembalian yang lebih tinggi jika harga saham perusahaan terus meningkat. Dengan kata lain, perusahaan dapat menahan laba, tidak membagi dividen, tetapi mengalihkannya untuk mendukung pertumbuhan perusahaan.

Baca juga: Cara Mendapatkan Dividen Saham, Perhatikan Tanggal Penting Berikut Ini! 

Dividend Yield yang Ideal

Dividen yield yang ideal (123rf.com)
Dividen yield yang ideal (123rf.com)

Sebuah perusahaan dianggap memiliki dividend yield yang bagus jika melebihi 5%. Namun, tingginya dividend yield tidak selalu menjamin bahwa suatu perusahaan bagus, karena angka tersebut dipengaruhi oleh fluktuasi harga saham. Investor tetap harus fokus pada analisis rekam jejak perusahaan, terutama dalam menjaga atau meningkatkan pembayaran dividen.

Selain itu, analisis fundamental perusahaan menjadi kunci, termasuk evaluasi neraca keuangan yang menjadi dasar untuk pembayaran dividen yang baik di masa depan. Investor juga disarankan untuk merujuk pada indikator lain, seperti dividend payout ratio.

Dividend payout ratio adalah rasio pembayaran dividen yang menunjukkan seberapa besar laba bersih perusahaan yang dibayarkan sebagai dividen. Rasio ini sering dianggap sebagai indikator yang lebih baik untuk menilai kemampuan dan konsistensi suatu perusahaan dalam membayar dividen di masa depan, lantaran sangat terkait dengan arus kas perusahaan.

Baca juga: Wajib Tahu! Begini Cara Menghitung Dividen untuk Investor Pemula 

Nah, informasi mengenai dividend yield ini sebaiknya kamu dapatkan dari sumber-sumber akurat dan tepercaya, salah satunya lewat aplikasi investasi BMoney

Di BMoney, kamu juga bisa mengecek pergerakan saham perusahaan favoritmu secara real time, dan menyimpannya di watchlist. Selain menyediakan banyak fitur menarik, aplikasi yang sudah terdaftar di OJK ini juga memunginkanmu berinvestasi dengan modal terjangkau mulai Rp10 ribu. Yuk, segera download BMoney melalui Play Store atau App Store

 

Artikel menarik lainnya

reksadana_hero_image

Selalu update bareng komunitas investor BMoney!