Memahami PMI Manufaktur: Kunci Memantau Kondisi Ekonomi Sektor Industri

Daniel Esaputra Yoan

21 Agustus 2024

Pengertian PMI Manufaktur
Pengertian PMI Manufaktur

Apakah Anda tahu bahwa angka sederhana bisa mencerminkan kondisi ekonomi suatu negara? Salah satu indikator tersebut adalah PMI Manufaktur.

Baca juga: Kinerja Keuangan dan Harga Saham PNBS

Artikel ini akan mengajak Anda untuk memahami bagaimana indikator ini bekerja, mengapa penting, dan apa yang bisa kita pelajari dari angka tersebut—khususnya dalam konteks Indonesia.

Apa Itu PMI Manufaktur?

PMI Manufaktur adalah indeks yang menunjukkan arah tren ekonomi di sektor manufaktur. Angka dasar dari PMI adalah 50, di mana nilai di atas 50 menunjukkan ekspansi, sementara nilai di bawah 50 mengindikasikan kontraksi.

Dalam konteks ini, PMI digunakan untuk mengukur aktivitas manufaktur seperti produksi, pesanan baru, pengiriman bahan baku, dan tingkat ketenagakerjaan.

Purchasing Managers Index (PMI) dirilis setiap bulan, dan di Amerika Serikat, ini dilakukan oleh Institute of Supply Management (ISM).

Namun, data PMI Manufaktur Indonesia dirilis oleh S&P Global, yang juga menyusun indeks ini berdasarkan survei terhadap lebih dari 400 perusahaan manufaktur dan jasa.

Mengapa PMI Manufaktur Penting?

PMI Manufaktur memiliki peran vital dalam dunia ekonomi. Indikator ini bukan sekadar angka; ia adalah refleksi dari aktivitas ekonomi yang sebenarnya terjadi di lapangan.

Baca juga: Kinerja Saham INAF, Emiten Barang Konsumsi yang Dapat Stempel E dari BEI

Ketika PMI menunjukkan angka yang lebih tinggi dari 50, hal ini berarti sektor manufaktur sedang mengalami ekspansi, yang tentu saja memberikan dampak positif bagi perekonomian.

Sebaliknya, angka yang lebih rendah dari 50 mengindikasikan adanya penurunan aktivitas, yang bisa menjadi tanda peringatan bagi para pemangku kepentingan.

Bagaimana Cara Menghitung PMI?

Untuk memahami lebih dalam, mari kita lihat bagaimana PMI dihitung. Survei yang dilakukan melibatkan lima aspek utama: pesanan baru, tingkat produksi, pengiriman bahan baku, persediaan, dan ketenagakerjaan.

Responden survei, yaitu para manajer pembelian, diminta untuk melaporkan apakah ada peningkatan, tidak ada perubahan, atau terjadi penurunan dalam setiap aspek tersebut.

Rumus perhitungan PMI adalah sebagai berikut:

PMI = (P1 x 1) + (P2 x 0.5) + (P3 x 0)

Di mana:

  • P1: Persentase responden yang melaporkan peningkatan.
  • P2: Persentase responden yang melaporkan tidak ada perubahan.
  • P3: Persentase responden yang melaporkan penurunan.

Angka yang dihasilkan kemudian diinterpretasikan untuk memberikan gambaran umum tentang kondisi manufaktur.

Baca juga: Menarik, Komoditas adalah Alternatif Investasi yang Layak Dicoba!

Kondisi PMI Manufaktur di Indonesia

Dalam konteks Indonesia, PMI Manufaktur sering kali menjadi barometer utama dalam menilai kesehatan ekonomi. Beberapa bulan terakhir, data menunjukkan fluktuasi yang mencerminkan kondisi global yang tidak menentu.

Namun, meskipun tantangan eksternal terus berdatangan, sektor manufaktur di Indonesia tetap menunjukkan ketahanan dengan adanya peningkatan dalam pesanan domestik dan ekspor. 

Investasi Aman dan Terpercaya dengan BMoney!

Dengan memahami PMI, Anda dapat membuat keputusan bisnis dan investasi yang lebih tepat.

Untuk memastikan Anda selalu update dengan informasi ekonomi dan menemukan peluang investasi terbaik, jangan lupa mencoba aplikasi BMoney supported by CGS International Sekuritas Indonesia.

Dengan BMoney, Anda dapat dengan mudah mengelola investasi saham dan reksa dana, semua dalam satu platform yang praktis dan aman.

Baca juga: Pengertian Forecast Penjualan, Fungsi, Jenis, dan Cara Membuatnya

Artikel menarik lainnya

reksadana_hero_image

Selalu update bareng komunitas investor BMoney!