Menilik Kinerja dan Harga Saham BRMS, Apakah Layak Dikoleksi?

Uji Agung Santosa

14 Desember 2023

Foto kegiatan pertambangan (Image: Bumi Resources )
Foto kegiatan pertambangan (Image: Bumi Resources )

Saham sektor pertambangan menjadi salah satu yang menjadi incaran. Salah satu perusahaan yang masuk kriteria tersebut adalah PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS).

Perusahaan dengan kode saham BRMS ini didirikan pada 2003 dan merupakan bagian Grup Bakrie. Kegiatan bisnisnya meliputi pertambangan sumber daya mineral, seperti tembaga, emas, seng, timah hitam, dan logam berharga lainnya dengan lokasi penambangan di wilayah Indonesia dan Afrika Barat.

 

Dalam kegiatan bisnis pertambangan, BRMS dibantu oleh beberapa anak perusahaan, seperti Bumi Resources Japan Company Limited, PT International Minerals Company LLC, Calipso Investment Pte. Ltd., PT Citra Palu Minerals, PT Multi Capital, Sahara Resources Pte, Ltd., dan Lemington Investment Pte. Ltd. 

Saat ini, mayoritas saham BRMS berada di bawah kendali PT Bumi Resources Tbk. dengan jumlah kepemilikan sebesar 35,73 persen. Saham BRMS pertama kali diperdagangkan secara publik (IPO) alias melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2010 dengan harga penawaran Rp635 per lembar saham. 

Per tanggal 12 Desember 2023, harga saham BRMS berada di angka Rp180 per lembarnya. Angka tersebut memang berada di bawah harga penawaran. Oleh sebab itu, mungkin kamu bertanya-tanya, apakah saham tersebut layak untuk dikoleksi?

Sempat Merugi, Namun Bangkit Kembali 

Ilustrasi Pertambangan BRMS (123rf.com)
Ilustrasi Pertambangan BRMS (123rf.com)

Menjalankan bisnis pertambangan tidak selalu berbuah manis. Ada juga berbagai hambatan yang membuat BRMS justru merugi selama tiga tahun berturut-turut. Namun, keterpurukan tersebut tidak membuat semangat BRMS surut. Perusahaan tersebut justru bangkit kembali dengan mencatatkan keuntungan pada tahun selanjutnya.

Berikut ini ikhtisar singkat mengenai kondisi finansial BRMS pada periode tersebut (dalam ribu USD).

Laporan Laba Rugi

2020

2019

2018

2017

2016

Pendapatan bersih

8.343,6

4.460,5

1.182,0

5.000,0

2.172,4

Laba kotor

6.000,4 

4.122,5

-4.847,6

-4.941,4

-3.008,5

Laba rugi tahun berjalan

4.038,2 

1.264,7

-103.440,7

-247.558,9

-458.998,8

Baca juga: Harga Bergerak Positif, Bagaimana Kinerja dan Prospek Saham AMRT?

Berdasarkan data tersebut, dapat dilihat bahwa pada periode 2016-2020, BRMS memiliki tingkat penjualan yang cukup baik. Namun, kinerja tersebut mulai menurun pada 2018 untuk kemudian naik kembali pada tahun-tahun selanjutnya. Sementara itu, catatan kerugian juga dapat dilihat pada tabel di atas.

Namun, perlu kamu ketahui bahwa kerugian yang terjadi pada tahun-tahun tersebut disebabkan oleh faktor tertentu. Misalnya, kerugian pada tahun 2016 disebabkan oleh imbas nilai aset yang menurun karena sejumlah pos pada tahun sebelumnya nihil. Hal tersebut berdampak pada pendapatan di tahun 2016 yang kemudian digunakan untuk menutupi kerugian pada tahun sebelumnya.

Sementara itu, kerugian pada tahun 2017 tercatat menurun dan masih disebabkan oleh sejumlah beban pos yang membengkak sehingga menyebabkan kerugian. Lalu, pada tahun 2018, catatan kerugian kembali menurun sejalan dengan pendapatan perusahaan yang juga turun. 

Meskipun demikian, perusahaan kemudian senantiasa memperbaiki kinerja keuangannya dan kembali menggeliat pada tahun 2020 dengan catatan realisasi pendapatan dan juga raihan laba yang meningkat. Kinerja di tahun tersebut terpantau positif, mengingat perseroan menjalankan bisnisnya di tengah masa pandemi COVID-19.

Baca juga: Kinerja dan Prospek Saham ICBP, Produsen Indomie yang Banyak Digemari

Terus Tumbuh Hingga Catat Kenaikan Produksi Emas 92%

Harga Saham BRMS. (TradingView)
Harga Saham BRMS. (TradingView)

Dalam kinerja keuangan yang dirilis untuk kuartal I-2023, BRMS mencatatkan kenaikan produksi emas sebesar 92% menjadi 79 kg dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2022. 

Sementara itu, Bumi Minerals juga mencatat pendapatan sebesar USD5,8 juta atau meningkat 96% dengan laba operasi yang juga meningkat 259% menjadi USD1,7 juta. Laba bersih perusahaan naik 11% menjadi USD2,1 juta.

Berdasarkan keterangan tertulis dari Direktur Utama dan CEO Bumi Resources Minerals, Agus Projosasmito, disebutkan bahwa terdapat dua faktor yang mendorong pertumbuhan kinerja keuangan BRMS yang semakin membaik ini. Pertama, adanya peningkatan produksi emas. Kedua, adanya peningkatan harga jual emas yang pada gilirannya berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan.

Baca juga: Kinerja dan Prospek Saham CPIN, Emiten Unggas dan Pangan Nasional

Anak perusahaan BRMS, yaitu PT Citra Palu Minerals (CPM) telah menyelesaikan pembangunan pabrik emas kedua di Palu dengan kapasitas 4.000 ton bijih per hari pada November 2022. Pabrik tersebut diharapkan dapat beroperasi dengan kapasitas penuh pada pertengahan 2023.

Selain itu, perseroan juga menjalankan pabrik lain dengan kapasitas yang lebih kecil, yaitu 500 ton bijih per hari di Palu, mengoperasikan 22 juta ton bijih cadangan mineral, dan sumber daya mineral sebesar 28 juta ton bijih dengan rata-rata kandungan emas sebesar 2,4 g/t di wilayah yang sama.

Prospek Bisnis BRMS, Apakah Sahamnya Layak Dikoleksi?

Melihat prospek bisnis PT Bumi Resources Minerals Tbk. yang terus menorehkan kinerja positif, sepertinya saham BRMS bisa menjadi saham yang layak untuk dikoleksi para investor. Pasalnya, perusahaan pertambangan yang satu ini berkomitmen untuk lebih fokus di bisnis tambang emas dengan tujuan meraih keuntungan bisnis. 

BRMS sendiri mempunyai tiga aset tambang logam dan telah menyiapkan alokasi tambahan modal sebesar Rp1,6 triliun melalui rights issue. Hasil dana tersebut adalah senilai USD23 juta yang nantinya akan dipakai untuk pengeboran di beberapa prospek emas di Sulawesi.

Baca juga: Kinerja Saham ITMG, Emiten Batu Bara yang Rajin Bagi-Bagi Dividen

Proyek-proyek yang tengah dijalankan ini diharapkan mampu memberikan tambahan sebesar 15 juta sampai 20 juta ton cadangan atau sumber daya bijih emas. Selain itu, untuk meningkatkan kinerja dan produktivitasnya, perusahaan ini juga menggunakan dana senilai USD48 juta untuk membangun pabrik pengolahan bijih emas berkapasitas 4.000 ton bijih per hari di Poboya. 

Pembangunan tersebut diperkirakan akan selesai dan mulai beroperasi pada kuartal I tahun 2024. Selain itu, BRMS juga mempunyai tambang seng Dairi Mineral dan Gorontalo Mineral yang mampu memproduksi tembaga dengan sumber daya lima kali lebih besar dibandingkan dengan Citra Palu. 

Demikianlah sedikit informasi mengenai kinerja dan harga BRMS yang dapat kamu ketahui. Jika kamu tertarik untuk membeli saham BRMS, kamu bisa membelinya melalui aplikasi investasi yang andal dan tepercaya BMoney

Dengan menggunakan aplikasi ini, kamu tidak hanya dapat berinvestasi saham BRMS, tapi juga saham lain yang direkomendasikan sesuai dengan profil risiko dan tingkat keuntungan yang ingin kamu capai. Selain itu, kamu juga bisa berinvestasi di instrumen investasi lain seperti halnya reksa dana. Download aplikasinya segera melalui App Store atau Play Store!

 

Artikel menarik lainnya

reksadana_hero_image

Selalu update bareng komunitas investor BMoney!