Saat pasar investasi menjadi tidak stabil, akan ada beberapa aset investasi yang mengalami penurunan harga. Namun, ada juga instrumen investasi yang tetap aman meskipun pasar sedang tidak stabil. Instrumen tersebut dinamakan juga safe haven.
Meski sudah umum dimasukkan ke dalam portofolio investor, masih banyak orang yang mencari tahu istilah tersebut dengan menuliskannya sebagai aset safe heaven. Padahal, penulisan istilah tersebut yang benar adalah safe haven.
Dengan memasukkan instrumen ini ke dalam portfolio, maka investor akan memiliki aset yang beragam sebagai strategi dalam menghadapi risiko yang mungkin terjadi saat harga instrumen investasi turun atau saat terjadi turbulensi pasar.
Lantas, apa sih sebenarnya safe haven itu dan apa saja contoh-contohnya? Simak penjelasan berikut untuk mengetahui jawabannya!
Baca juga: Memahami Double Top Pattern dalam Pergerakan Saham
Pengertian Aset Safe Haven
Safe haven merupakan jenis investasi yang nilainya diharapkan dapat bertahan atau bahkan meningkat saat terjadi turbulensi di pasar. Banyak investor yang kemudian membeli aset safe heaven untuk membatasi potensi kerugian yang mungkin terjadi saat kondisi pasar sedang menurun.
Meski demikian, ada beragam jenis aset safe haven yang bisa diandalkan dalam kondisi tersebut. Hal ini bergantung pada karakteristik atau kondisi pasar itu sendiri. Diversifikasi aset dengan menggaet aset safe haven dapat diandalkan sebagai cara yang menguntungkan ketika terjadi volatilitas pasar.
Baca juga: Sama-Sama Penurunan Nilai Aset, Ini Beda Impairment dan Depresiasi
Untuk mengetahui apakah suatu instrumen termasuk ke dalam aset safe haven, kamu bisa melihat elemen-elemen berikut.
- Likuiditas. Suatu aset dapat dikatakan sebagai safe haven jika ia bisa dikonversi menjadi uang tunai kapan saja.
- Fungsionalitas. Aset yang termasuk ke dalam safe haven harus mempunyai kegunaan yang membuatnya mendatangkan permintaan dalam jangka panjang.
- Suplai terbatas. Aset safe haven cenderung memiliki suplai yang terbatas, yakni tidak melebihi permintaan terhadap aset.
- Kepastian permintaan. Aset safe haven memiliki karakteristik yang tidak mungkin diganti atau ketinggalan zaman.
- Abadi. Masih sejalan dengan karakteristik sebelumnya, aset safe haven juga tidak akan mengalami penurunan kualitas atau membusuk.
Volatilitas pasar mungkin biasa terjadi dalam jangka waktu yang singkat. Akan tetapi, pada momen-momen tertentu seperti resesi ekonomi, penurunan pasar bisa saja terjadi dalam jangka waktu yang lama.
Ketika kondisi pasar sedang kacau, terutama dalam jangka waktu lama, nilai investasi akan merosot tajam. Pada saat-saat tersebut, ada beberapa jenis aset yang malah mengalami kenaikan nilai ketimbang aset lainnya. Namun, penting untuk diketahui bahwa reaksi safe haven terhadap volatilitas pasar dapat berbeda-beda.
Baca juga: Aset adalah: Pahami Pengertian, Jenis-Jenis, dan Manfaatnya!
Contoh Aset Safe Haven
Setelah mengetahui apa itu safe haven, mungkin kamu juga penasaran apa saja aset yang tergolong ke dalam safe haven? Berikut adalah contoh aset yang tergolong sebagai safe haven.
1. Emas
Salah satu aset yang dianggap sebagai “penolong” saat terjadi ketidakstabilan ekonomi adalah emas. Jenis instrumen yang satu ini dianggap memiliki nilai yang tetap bertahan, bahkan cenderung meningkat, ketika terjadi krisis ekonomi global. Beberapa literatur bahkan mencatat bahwa instrumen yang satu ini memberikan investor return on investment sebesar 20% pada krisis ekonomi global 2008-2009.
Tingkat likuiditasnya yang tinggi membuat emas menjadi aset yang sangat mudah untuk diperjualbelikan. Selain itu, emas yang juga merupakan komoditas fisik membuatnya tidak terpengaruh oleh faktor ekonomi seperti kurs, tingkat bunga, dan inflasi. Oleh karena itu, investor menganggap emas sebagai safe haven atau banyak juga yang menyebutnya aset safe heaven karena nilainya tidak akan turun meski terjadi inflasi.
2. Saham Defensif
Contoh aset safe haven lain yang biasa dipilih investor adalah saham defensif. Hal ini disebabkan oleh kinerja saham defensif yang lebih baik ketimbang saham biasa saat terjadi masa krisis, seperti resesi atau perang.
Saham defensif sendiri merupakan saham yang diterbitkan oleh emiten yang bergerak di bidang produksi barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan pokok konsumen, seperti makanan dan minuman, hingga kesehatan. Saham tersebut dianggap sebagai aset safe haven karena kinerjanya yang cenderung lebih stabil.
Baca juga: Arti Cuan yang Dipakai dalam Bisnis dan Investasi
3. Mata Uang Asing
Mata uang asing juga bisa menjadi aset safe haven yang layak dipertimbangkan. Dalam pasar yang memiliki volatilitas tinggi, investor dan pedagang mata uang biasanya mengubah uang tunai yang dimilikinya menjadi mata uang asing. Berikut ini adalah beberapa mata uang asing yang tergolong sebagai safe haven.
- Dolar AS. Dianggap sebagai safe haven karena digunakan dalam seluruh kegiatan ekonomi di seluruh dunia.
- Franc Swiss. Dianggap sebagai safe haven karena tingkat stabilitas pemerintah dan sistem keuangannya.
- Yen Jepang. Dianggap sebagai safe haven karena surplus perdagangannya yang lebih tinggi ketimbang utangnya.
4. Obligasi
Instrumen selanjutnya yang tergolong safe haven adalah obligasi, yakni aset dalam bentuk utang pemerintah yang memiliki pembayaran berkala. Instrumen ini biasanya diterbitkan oleh pemerintah atau perusahaan untuk mendapatkan modal.
Konsepnya mirip dengan pinjaman, yang di dalamnya investor meminjamkan uang kepada penerbit obligasi untuk mendapatkan pembayaran kembali pada jangka waktu tertentu. Obligasi pemerintah dianggap sebagai safe haven karena hampir bebas risiko dan memiliki volatilitas rendah.
Baca juga: 5 Bisnis Investasi Online yang Menguntungkan untuk Dijalani
Kelebihan dan Kekurangan Safe Haven
Setiap instrumen investasi tentu memiliki kekurangan dan kelebihan yang membuatnya layak dipertimbangkan, begitu juga dengan aset safe haven yang kita bicarakan saat ini.
Nah, kamu yang sedang mempertimbangkan untuk memilih instrumen jenis ini sebaiknya mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan berikut.
Baca juga: Koreksi Saham: Mengapa Bisa Terjadi dan Cara Menghadapinya?
Kelebihan Safe Haven
Kelebihan aset safe haven yang menjadi pertimbangan para investor adalah nilainya yang bertahan atau bahkan meningkat saat situasi pasar sedang tidak baik. Hal inilah yang dianggap investor dapat membantu mereka dalam mengamankan modal ketika aset lain mengalami penurunan harga.
Investasi safe haven juga sering kali menjadi pendapatan pasif yang dapat membantu investor untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Kekurangan Safe Haven
Jika suatu aset memiliki tingkat risiko yang rendah, maka umumnya ia juga memiliki tingkat return atau perolehan keuntungan yang sedikit, terutama saat sedang buoyant market. Tentu hal ini sudah lazim dalam dunia investasi. Semakin sedikit risiko yang diambil, semakin rendah juga tingkat return yang mungkin diperoleh.
Investasi safe haven pada umumnya memiliki risiko lebih sedikit dibandingkan jenis instrumen investasi lainnya. Jadi, akan sangat wajar jika keuntungan yang kamu dapatkan dari aset tersebut juga tidak terlalu tinggi.
Demikianlah penjelasan mengenai apa itu safe haven, contoh-contoh asetnya, dan kelebihan serta kekurangannya. Jadi, jangan salah lagi menyebutkan aset safe heaven ya saat merujuk pada aset safe haven yang nilainya tetap stabil dalam kondisi pasar yang sedang menurun.
Baca juga: Mengenal Bank Sentral AS, The Fed atau Federal Reserve dan Fungsinya
Untuk mempermudah kamu dalam berinvestasi, kamu bisa menggunakan aplikasi investasi BMoney. Dengan menggunakan aplikasi ini, kamu juga bisa mengetahui profil risiko dan rekomendasi instrumen investasi yang tepat buatmu. Download aplikasinya sekarang di App Store atau Play Store!