Cara Menghitung Bunga Bank, Simpanan dan Pinjaman

Daniel Esaputra Yoan

16 Februari 2024

Cara Menghitung Bunga Bank, Simpanan dan Pinjaman (unsplash.com)
Cara Menghitung Bunga Bank, Simpanan dan Pinjaman (unsplash.com)

Sebagai nasabah bank, kamu pasti pernah mendengar istilah bunga bank. Ada bunga simpanan dan ada bunga pinjaman. Untuk dua jenis bunga ini, perlu, loh untuk mengetahui cara menghitung bunga bank.

Baca juga: Saham GGRM: Kinerja dan Harga Gudang Garam, Bagus untuk Investasi?

Sebelum menghitung bunga bank, kamu perlu mengetahui dulu pengertian bunga bank dan jenis-jenisnya. Jenis bunga bank ini mempengaruhi berapa banyak bunga yang kamu dapatkan atau berapa banyak bunga yang dibebankan kepada kamu.

Pengertian Bunga Bank

Sebelum menghitung bunga bank, kamu perlu tahu ada dua jenis bunga di bank, yaitu bunga simpanan dan pinjaman. 

Bunga Simpanan

Bunga simpanan adalah bunga yang diberikan bank kepada nasabah karena telah menyimpan uang di bank. Nasabah diberikan imbalan karena dana tersebut akan digunakan bank untuk mendanai kegiatan kredit. Bunga simpanan akan diberikan ketika kamu menyimpan uang di tabungan/giro dan deposito.

Bunga Pinjaman

Sedangkan bunga pinjaman akan dibebankan kepada kamu ketika kamu mengambil kredit usaha, kredit pemilikan rumah (KPR), kredit tanpa agunan (KTA), kredit kendaraan bermotor, dan jenis kredit lainnya. 

Cara Menghitung Bunga Bank

Bank biasanya memiliki tiga produk simpanan, yaitu tabungan, giro, dan deposito. Berikut cara menghitungnya:

Baca juga: Saham ANTM: Harga dan Prospek Perusahaan Antam Kedepan!

1. Cara Menghitung Bunga Tabungan atau Giro

Menghitung bunga tabungan dengan metode bunga berdasarkan saldo rata-rata. 

Dengan cara ini, bank menghitung dulu saldo rata-rata rekening dalam satu periode. Rumus yang digunakan yaitu: 

Bunga = saldo rata-rata x (suku bunga tabungan x jumlah hari dalam sebulan) / 365 hari. 

Saldo rata-rata = nilai saldo tabungan x jarak hari 
Jarak hari ini adalah rentang hari antara transaksi yang satu dengan yang lainnya. 

Ambil contoh, Ari menabung di bank yang memberikan bunga 2% per tahun. Misalnya ada beberapa transaksi yang dilakukan di Bulan Juni yaitu: 

Rp 6.000.000 x 5 hari = Rp 30.000.000
Rp 6.500.000 x 10 hari = Rp 65.000.000
Rp 7.000.000 x 10 hari = Rp 70.000.000
Rp 6.500.000 x 5 hari = Rp 32.500.000

Dari transaksi tersebut, maka total saldo di atas Rp Rp 197 juta. Jika Bulan Juni ada 30 hari, maka saldo rata-rata = Rp 197.000.000/30 = Rp 6.566.666

Dari saldo rata-rata itu, maka bunga yang didapatkan adalah:

Bunga = 6.566.666 x (2% x 30)/365
= 3.939.999 / 365
= 10.794

Jadi, keuntungan bunga yang didapatkan Ari berdasarkan saldo rata-rata sebesar Rp 10.794.

Baca juga: 1 Lot Berapa Lembar Saham? Berikut Penjelasan dan Cara Menghitungnya

2. Cara Menghitung Bunga Deposito

Deposito memiliki skema pencairan yang berbeda dengan tabungan. Tidak ada transaksi harian ketika nasabah menyimpan uangnya di deposito. Karena itu, cara penghitungan bunga deposito berbeda. 

Sebagai contoh, Ari menyetor uang deposito Rp 10.000.000 untuk jangka waktu 6 bulan (180 hari). Bunga deposito yang diberikan oleh bank sebesar 5%, sementara pajak yang harus ditanggung 20% dari keuntungan deposito. Cara menghitung bunga deposito menjadi:

Keuntungan Bunga Deposito = (Jumlah Setoran x Suku Bunga x Jumlah Tenor) / 365 hari
= (10.000.000 x 5% x 180) / 365
= 90.000.000 / 365
= 246.575

Pajak yang harus ditanggung = Keuntungan bunga deposito x 20% 
= 246.575 x20%
= 49.315

Sehingga, keuntungan Bunga Deposito = Jumlah Setoran + (Keuntungan Bunga Deposito – Jumlah Pajak Deposito 20%)
= 10.000.000 + (246.575 - 49.315)
= 10.000.000 + 197.260
= 10.197.260

Dengan begitu, uang deposito setelah mendapatkan bunga simpanan menjadi Rp 10.197.260.

Baca juga: Saham BBCA: Harga 1 Lot Saham BCA Terbaru

Cara Menghitung Bunga Pinjaman

Cara Menghitung Bunga Pinjaman
Cara Menghitung Bunga Pinjaman (unsplash.com)

Ada beberapa jenis bunga yang diterapkan pada pinjaman, seperti bunga flat (fixed), bunga efektif, dan bunga anuitas. Berikut cara menghitungnya setiap jenis bunga pinjaman ini.

1. Cara Menghitung Pinjaman dengan Bunga Flat

Bunga flat adalah penghitungan bunga yang paling sederhana di antara lainnya. Bunga flat dihitung mengacu pada pokok pinjaman awal. Jenis bunga flat ini umumnya digunakan untuk kredit jangka pendek seperti kredit kendaraan bermotor (KBA), kredit tanpa agunan (KTA), dan kredit pembelian elektronik. Angsuran yang dibayar nasabah akan sama setiap bulannya.

Baca juga: 8 Daftar Saham Nikel di Bursa Efek Indonesia Tahun 2023

Keuntungan dari bunga flat adalah debitur mengetahui dengan pasti dana yang harus dialokasikan untuk membayar cicilan di bulan berikutnya.

Namun, kelemahan bunga flat adalah cicilan yang sama harus dibayarkan meskipun jumlah pokok pinjaman sudah berkurang ataupun ada penurunan bunga di pasar.

Misalnya Ari meminjam uang bank Rp 36 juta selama 12 bulan dengan bunga 10% per tahun. Maka cara menghitung bunga pinjamannya:

Cicilan pokok per bulan = Jumlah utang pokok / jumlah bulan pinjaman
= Rp 36.000.000 / 12 bulan = Rp 3.000.000 per bulan

Bunga per bulan = (Jumlah utang pokok x bunga per tahun) / jumlah bulan pinjaman
= (Rp 36.000.000 x 10%) / 12
= Rp 300.000

Maka total cicilan per bulan yang Ari harus bayar setiap bulan dengan skema bunga flat adalah:
= Cicilan pokok per bulan + bunga per bulan
= Rp 3.000.000 + Rp 300.000
= Rp 3.300.000

2. Cara Menghitung Pinjaman dengan Bunga Efektif

Bunga efektif adalah bunga yang dihitung dari sisa jumlah pokok pinjaman setiap bulan. Karena itu, semakin berkurang pokok pinjaman, semakin kecil cicilan yang harus dibayarkan.

Baca juga: Saham BBRI: Pergerakan, Prospek dan Harga Saham BBRI 1 Lot

Debitur memang harus membayar bunga dengan besaran yang sama setiap bulannya. Tetapi, cicilan dihitung berdasarkan akan turun seiring dengan sisa utang yang belum dibayar.

Biasanya digunakan bank untuk kredit bertenor panjang seperti kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit usaha. Cicilan yang dibayar dengan sistem bunga efektif ini berbeda-beda.

Misalnya: Ari mengajukan pinjaman Rp 50.000.000 selama kurun waktu 24 bulan dan dikenakan bunga efektif 9% per tahun. Dari sini, kamu bisa menghitung:

Cicilan pokok per bulan =  Pokok pinjaman : tenor kredit
Cicilan bunga per bulan = Saldo akhir x suku bunga per tahun : 12
Total cicilan per bulan = Cicilan pokok + Cicilan bunga

Jumlah pinjaman: Rp 50.000.000
Jangka waktu: 24 bulan
Bunga efektif: 9% per tahun
Cicilan pokok per bulan = Rp 50.000.000/24 = Rp 2.083.333

Cicilan bunga ke-1
Cicilan bunga bulan ke-1: Rp 50.000.000 x 9% = Rp 4.500.000 
Jumlah cicilan : Rp 2.083.333 + Rp 4.500.000 =  Rp 6.583.333

Sisa pinjaman = Rp 50.000.000 - Rp 6.583.333= Rp 43.416.667

Cicilan bulan ke-2
Cicilan bunga bulan ke-2: Rp 43.416.667 x 9% = Rp 3.907.500
Jumlah cicilan: Rp 2.083.333 +  3.907.500 = Rp 5.990.833

Sisa pinjaman = Rp 43.416.667 - Rp 5.990.833 = Rp 37.425.834

Baca juga: 10 Mata Uang Tertinggi di Dunia, ada Indonesia?

3. Cara Menghitung Pinjaman dengan Bunga Anuitas

Bunga anuitas adalah penghitungan bunga yang menghasilkan jumlah cicilan sama setiap bulannya. Pada bunga anuitas, cicilan di awal akan lebih ditujukan pada pembayaran bunga daripada angsuran pokok. Menjelang akhir kredit, barulah angsuran lebih banyak untuk membayar pokok utang. 

Bunga anuitas banyak digunakan untuk kredit jangka panjang seperti KPR, kredit usaha, atau kredit investasi. 

Kelebihan bunga anuitas adalah kamu mendapat kepastian untuk membayar angsuran setiap bulan. Tetapi, di awal pembayaran, kamu membayar lebih banyak bunga, sehingga kemajuan membayar utang pokok terasa lambat. 

Karena kebijakan pembayaran bunga di awal berbeda masing-masing bank, biasanya bunga anuitas langsung dihitung secara otomatis. Tetapi, kamu juga bisa menghitungnya secara manual. 

Misalnya, Ari mengambil kredit dengan nilai Rp 12 juta dengan bunga 10% dan tenor selama 12 bulan.  

Total angsuran yang harus dibayar: 
P x (i/12) /( (1-(1+(i/12))^(-t)
P = sisa saldo pinjaman Rp 12.000.000
i = bunga 10% per tahun
t = periode kredit 12 bulan

Baca juga: Pengertian Redemption dalam Investasi dan Waktu Terbaik Melakukannya

Dari hitungan tersebut, Ari harus membayar total angsuran (pokok + bunga) setiap bulan Rp 1.054.990,65

Besar angsuran bunga yang harus dibayar: 
= (sisa saldo x bunga per tahun) /12
= (12.000.000 x 10%) / 12
= 100.000

Dengan begitu, Angsuran bulan pertama sebesar Rp 1.054.990,65 berasal dari pembayaran bunga Rp 100.000 dan angsuran pokok Rp 954.990,65
Sisa dari pinjaman = Rp 11.045.009,35

Angsuran bulan kedua sebesar Rp 1.054.990,65 berasal dari pembayaran bunga Rp 92.041,74 ditambah dengan angsuran pokok Rp 962.94,90.
Sisa dari pinjaman = Rp 10.082.060,45

Angsuran bulan ke-12, Ari tetap membayar total angsuran Rp 1.054.990,65, yang terdiri dari pembayaran bunga Rp 8.718,93 ditambang dengan angsuran pokok Rp 1.046.271,72. Ini akan menjadi angsuran terakhir yang dibayarkan Ari.

 

Kesimpulan

Ada dua jenis bunga di perbankan yaitu bunga simpanan dan bunga pinjaman. Sebagai nasabah bank, kamu perlu menghitung bunga yang diberikan oleh bank kepada kamu sebagai nasabah, maupun bunga yang dibebankan kepada kamu sebagai debitur.

Bunga simpanan yang diberikan bank kepada kamu sebagai nasabah akan menambah jumlah tabungan kamu di bank. Semakin besar bunga yang diberikan bank, semakin cepat uang kamu bertambah.

Bunga bank yang dibebankan saat kredit akan berpengaruh kepada cicilan atau angsuran yang harus kamu bayarkan setiap bulannya. Semakin besar bunga yang dibebankan bank, semakin besar angsuran yang harus kamu bayar.

Agar kamu mendapat lebih banyak keuntungan dari bank baik saat menyimpan uang atau mengambil pinjaman, kamu harus dengan bijak menghitung bunga bank. Ini akan membuat kamu lebih optimal mendapatkan bunga simpanan dari bank dan juga tidak terbebani terlalu berat ketika mengambil kredit dari bank.

Baca juga: Pengertian Take Profit dan Cara TP dalam Saham

Bagaimana dengan tips menabung ibu rumah tangga di atas? Selain cara di atas, Anda juga bisa mulai menabung melalui instrumen Reksa Dana atau Saham. Mulai dari Rp 10.000 saja! Semoga bisa menjadi inspirasi buat kamu untuk menyisihkan uang ya! Selamat mencoba!

Artikel menarik lainnya

reksadana_hero_image

Selalu update bareng komunitas investor BMoney!