Mengenal Dark Cloud Cover: Pola Penanda Bearish Reversal

Daniel Esaputra Yoan

27 Februari 2024

Dark Cloud Cover
Dark Cloud Cover

Dark Cloud Cover seringkali menjadi penanda kuat akan pembalikan tren bearish dan sebuah pola candlestick yang bisa menjadi petunjuk berharga bagi para trader.

Baca juga: Harga 1 Lot Saham BCA Terbaru, Tertarik Investasi?

Bagaimana cara mengidentifikasinya? Dan bagaimana kita bisa memanfaatkannya untuk mengantisipasi pergerakan harga saham yang berpotensi bearish? Mari kita jelajahi bersama-sama!

Apa Itu Pola Dark Cloud Cover?

Pola Dark Cloud Cover adalah pola candlestick yang sering diidentifikasi sebagai sinyal pembalikan bearish (bearish reversal) dalam analisia teknikal. Pola ini terbentuk oleh dua candlestick berturut-turut, yang mencerminkan potensi perubahan arah pasar. 

Candle pertama adalah candle bullish yang besar, mengindikasikan dominasi pembeli pada awalnya. Namun, candle kedua yang mengikuti memberikan sinyal potensi pembalikan, karena membentuk bayangan atas yang menembus setidaknya setengah dari body candle pertama.

Candle kedua pada pola Dark Cloud Cover membawa warna bearish, dan penutupannya terjadi di bawah setengah body candle pertama. Hal ini menciptakan "awan gelap" yang menunjukkan bahwa tekanan jual mulai meningkat dan bisa mengubah momentum pasar.

Pola ini menjadi lebih signifikan jika terjadi setelah tren naik yang kuat, menandakan bahwa kekuatan bullish mulai melemah dan pembalikan bearish mungkin terjadi.

Baca juga: Mengenal NPWP Pusat dan Bedanya dengan NPWP Cabang

Mengapa Dark Cloud Cover Penting Bagi Trader?

Dark Cloud Cover memiliki relevansi yang signifikan bagi para trader karena dapat memberikan sinyal awal tentang potensi pembalikan tren bearish dalam pasar keuangan.

Pentingnya pola ini terletak pada kemampuannya untuk memberikan wawasan yang berharga mengenai perubahan sentimen pasar. Berikut adalah beberapa alasan mengapa Dark Cloud Cover menjadi penting bagi trader:

1. Sinyal Pembalikan Bearish

Dark Cloud Cover memberikan sinyal kuat bahwa dominasi pembeli mulai berkurang, dan tekanan jual mungkin mengambil alih. Ini dapat menjadi indikator awal bahwa tren naik yang kuat dapat berakhir dan pasar berpotensi bergerak menuju arah bearish.

2. Keunggulan Timing

Dengan mengenali pola Dark Cloud Cover pada tahap awal, trader dapat memiliki keunggulan dalam mengambil keputusan. Hal ini memungkinkan mereka untuk bersiap-siap mengambil tindakan yang sesuai, seperti menempatkan stop-loss atau mempertimbangkan untuk mengambil posisi short, sehingga dapat mengelola risiko dengan lebih efektif.

3. Konfirmasi Analisis Teknis

Dark Cloud Cover tidak hanya memberikan sinyal pembalikan, tetapi juga dapat mengkonfirmasi analisis teknis lainnya. Misalnya, jika pola ini muncul setelah harga mencapai level resistensi atau overbought, hal tersebut dapat meningkatkan keyakinan trader dalam keputusan mereka.

Baca juga: Current Artinya dalam Investasi Saham, Wajib Tahu!

4. Mengidentifikasi Potensi Reversal di Tren Kuat

Pola Dark Cloud Cover menjadi lebih relevan ketika terjadi setelah periode tren naik yang signifikan. Ini membantu trader untuk mengidentifikasi potensi pembalikan di pasar yang sebelumnya didominasi oleh pembeli, sehingga dapat memitigasi risiko dan mengoptimalkan peluang trading.

5. Alat Pengambilan Keputusan yang Objektif

Dark Cloud Cover memberikan trader alat objektif untuk mengukur potensi pembalikan, tidak hanya berdasarkan perasaan atau intuisi semata. Dengan menggunakan pola ini sebagai panduan, trader dapat mengambil keputusan yang lebih terinformasi dan disiplin.

Cara Kerja Dark Cloud Cover

Cara Kerja Dark Cloud Cover
Cara Kerja Dark Cloud Cover (unsplash.com)

Cara kerja Dark Cloud Cover melibatkan pengamatan pola candlestick yang terbentuk oleh dua candlestick berturut-turut. Berikut adalah langkah-langkah utama dalam cara kerja Dark Cloud Cover:

Baca juga: Saham GGRM: Kinerja dan Harga, Apakah Bagus untuk Investasi?

1. Candlestick Pertama (Bullish)

Pola dimulai dengan candlestick pertama yang besar dan bullish, mencerminkan dominasi pembeli. Ini menunjukkan bahwa pasar awalnya mengalami sentimen positif, menciptakan tren naik.

2. Candlestick Kedua (Bearish)

Candlestick kedua, yang merupakan kunci dari pola ini, adalah candle bearish yang mengindikasikan perubahan potensial dalam sentimen pasar. Candle ini harus membuka di atas penutupan candle pertama, tetapi kemudian menutup dibawah setengah bagian atas dari body candle pertama. Adanya penurunan ini menandakan bahwa tekanan jual mulai meningkat.

3. Awan Gelap (Dark Cloud)

Hasil dari kombinasi candlestick pertama dan kedua menciptakan apa yang disebut sebagai "awan gelap" atau Dark Cloud. Warna bearish candle kedua menembus setidaknya setengah dari body candle bullish pertama, menciptakan sinyal bahwa bullish momentum melemah.

4. Konfirmasi dan Tindakan Trader

Trader cenderung mengkonfirmasi Dark Cloud Cover dengan faktor-faktor tambahan seperti level support atau resistance, indikator teknis, atau kondisi pasar yang overbought. Jika ada konfirmasi tambahan, trader dapat mengambil tindakan seperti menempatkan stop-loss atau mempertimbangkan untuk masuk posisi short.

Baca juga: Pergerakan dan Cara Beli Harga Saham BBRI 1 Lot

5. Pembalikan Potensial

Dark Cloud Cover memberikan petunjuk bahwa pembalikan tren bearish mungkin terjadi. Trader dapat menggunakan informasi ini untuk mengantisipasi perubahan arah pasar dan mengelola risiko dengan bijak.

 

Untuk mempermudah analisis teknis Anda, sekaranglah saat yang tepat untuk memanfaatkan alat-alat finansial terkini. Salah satunya adalah menggunakan aplikasi BMoney, yang tidak hanya menyediakan informasi pasar terkini tetapi juga berbagai alat analisis teknis yang dapat membantu Anda dalam mengidentifikasi pola seperti Dark Cloud Cover. 

Jangan lewatkan peluang untuk meningkatkan keahlian trading Anda dan memanfaatkan potensi keuntungan, BMoney hadir untuk membantu Anda mencapai tujuan tersebut.

Artikel menarik lainnya

reksadana_hero_image

Selalu update bareng komunitas investor BMoney!