Graham Number Ketinggalan Zaman? Buktikan Disini!

Daniel Esaputra Yoan

23 Januari 2024

Graham Number Ketinggalan Zaman? Buktikan Disini! (unsplash.com)
Graham Number Ketinggalan Zaman? Buktikan Disini! (unsplash.com)

Apakah Graham Number masih relevan atau ketinggalan zaman? Graham Number, yang diperkenalkan oleh Benjamin Graham, telah lama dianggap sebagai alat ukur nilai saham yang klasik.

Namun, seiring dengan perubahan dinamika pasar dan perkembangan baru dalam analisis keuangan, muncul pertanyaan, apakah Graham Number masih dapat diandalkan? Simak penjelasan selengkapnya disini!

Apa Itu Graham Number?

Graham Number adalah sebuah metode analisis keuangan yang lahir dari pikiran brilian Benjamin Graham, seorang tokoh legendaris di dunia investasi.

Secara sederhana, Graham Number merupakan formula matematis yang dirancang untuk menilai apakah suatu saham sedang diperdagangkan di bawah atau di atas nilai intrinsik saham.

Baca juga: Pengertian Price Earning Ratio (PER) dan Cara Menghitungnya

Dengan memadukan faktor-faktor seperti laba per saham, pertumbuhan laba, dan tingkat pertumbuhan dividen, Graham Number memberikan gambaran holistik tentang potensi investasi suatu saham.

Formula Graham Number
Formula Graham Number (unsplash.com)

Formula Graham Number

Sebelum masuk pada rumus Graham Number, berikut ini adalah beberapa komponen yang akan digunakan dalam perhitungan formula Graham Number:

  1. Perhitungan Laba per Saham / Earning per Share (EPS): Rumus dimulai dengan menghitung laba per saham, yang dapat ditemukan dengan membagi total laba perusahaan dengan jumlah saham yang beredar.
  2. Pertumbuhan Laba (Growth Rate): Selanjutnya, pertumbuhan laba diidentifikasi dengan menganalisis seberapa cepat laba perusahaan tumbuh dari tahun ke tahun.
  3. Tingkat Pertumbuhan Dividen (Dividend Growth Rate): Rumus juga memasukkan tingkat pertumbuhan dividen, yang menggambarkan sejauh mana dividen perusahaan berkembang seiring waktu.
  4. Graham Multiplier: adalah nilai acuan apakah suatu perusahaan layak dibeli atau tidak dengan nilai acuan tidak boleh lebih dari 22,5.

Dengan variabel-variabel ini, kita dapat merumuskan Graham Number sebagai berikut:

Graham Number =  √ 22.5×EPS×Book Value Per Share×(Growth Rate+Dividend Growth Rate)

Baca juga: Mengenal Death Cross Saham, Sinyal Perubahan Tren Trading Saham

Dalam rumus ini, Book Value Per Share mencerminkan nilai buku per saham, dan faktor 22.5 diambil sebagai perkiraan dari rasio harga terhadap keuntungan yang sesuai dengan strategi investasi Graham.

Contoh dan Cara Menggunakan Graham Number

Saham ABD punya EPS senilai Rp 846,14 dan BVPS senilai Rp 4.712. Berapa harga wajar saham ABD?

22,5 x Rp 846,14 x Rp 4.712 = Rp 9.471,41

Dari perhitungan Graham Number di atas, saham ABD memiliki harga batas atas senilai Rp 9.471,41. Jika harga saham ABD saat ini berada pada level Rp 9.700, sebaiknya kamu tidak membeli saham tersebut karena overvalue.

Namun, jika harga saham ABD saat ini berada di bawah Rp 9.471,41, kamu layak membeli saham ABD karena sedang murah (undervalue).

Keuntungan Menggunakan Graham Number

Menggunakan Graham Number sebagai alat dalam pengambilan keputusan investasi dapat memberikan sejumlah keuntungan yang signifikan. Beberapa alasan mengapa Graham Number menjadi senjata ampuh bagi investor dalam membeli saham: 

  1. Penilaian Nilai yang Objektif: Graham Number memberikan kerangka kerja yang objektif untuk menilai apakah suatu saham diperdagangkan di bawah atau di atas nilai intrinsiknya.
  2. Identifikasi Peluang Investasi Potensial: Graham Number membantu investor mengidentifikasi saham-saham yang mungkin undervalued, menawarkan peluang investasi potensial dengan potensi pertumbuhan yang lebih tinggi.
  3. Cocok Untuk Investor Jangka Panjang: Bagi investor jangka panjang yang fokus pada pertumbuhan portofolio mereka seiring waktu, Graham Number adalah alat yang ideal.
  4. Manajemen Risiko yang Lebih Baik: Dengan memberikan perkiraan nilai wajar suatu saham, Graham Number membantu investor mengelola risiko dengan lebih baik.

Baca juga: Indikator MACD: Pengertian dan Cara Baca untuk Mengetahui Tren Harga Saham

Kekurangan Menggunakan Graham Number

Meskipun Graham Number merupakan alat analisis yang berharga, seperti halnya semua metode, terdapat kekurangan yang perlu diperhatikan. 

  1. Tidak Memperhitungkan Aspek Kualitatif: Graham Number lebih bersifat kuantitatif dan tidak memasukkan aspek kualitatif dari perusahaan, seperti manajemen, inovasi produk, atau faktor-faktor non-finansial lainnya yang dapat mempengaruhi performa jangka panjang.

  2. Tidak Sensitif Terhadap Perubahan Pasar: Graham Number mungkin tidak sensitif terhadap perubahan kondisi pasar yang cepat.

  3. Hanya Sebagai Panduan, Bukan Patokan Mutlak: Penting untuk diingat bahwa Graham Number seharusnya hanya menjadi salah satu faktor dalam pengambilan keputusan investasi. 

Sekarang Anda sudah mengerti mengenai Graham Number. Saatnya gali lebih dalam kemampuan Anda dalam dunia investasi. Investasi saham dan reksa dana sekarang jadi lebih mudah, karena BMoney hadir sebagai mitra yang siap mendukung perjalanan finansial Anda. 

 

BMoney sudah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Fitur-fitur yang tersedia pun ramah pengguna dan memungkinkanmu mendapat return optimal.  Selain itu, kamu bisa mulai berinvestasi dengan modal terjangkau mulai dari Rp10 ribu. Jangan tunggu lama, segera download aplikasinya di Play Store atau App Store.

Artikel menarik lainnya

reksadana_hero_image

Selalu update bareng komunitas investor BMoney!