Apa Itu Short Selling dalam Dunia Investasi?

Daniel Esaputra Yoan

27 Agustus 2024

Pengertian Short Selling dalam Dunia Investasi
Pengertian Short Selling dalam Dunia Investasi

Short selling sering kali dianggap sebagai teknik investasi yang menantang dan penuh risiko, terutama bagi mereka yang baru mengenal dunia pasar modal.

Baca juga: Consumer Price Index: Pengertian, Manfaat, dan Pengaruh Pada Pasar Saham

Namun, bagi para investor berpengalaman, short selling bisa menjadi cara yang efektif untuk meraih keuntungan, terutama dalam kondisi pasar yang tidak menentu.

Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam mengenai apa itu short selling, cara kerjanya, serta contoh nyata yang dapat memberikan gambaran lebih jelas mengenai teknik ini.

Pengertian Short Selling

Short selling adalah strategi di mana investor menjual saham yang sebenarnya belum mereka miliki.

Dalam hal ini, investor meminjam saham dari pialang atau broker untuk dijual dengan harga pasar saat ini, dengan harapan bahwa harga saham tersebut akan turun di masa depan.

Setelah harga turun, investor membeli kembali saham tersebut dengan harga lebih rendah, dan mengembalikan saham yang dipinjam tersebut kepada pialang. Keuntungan didapat dari selisih antara harga jual dan harga beli yang lebih rendah.

Bagaimana Cara Kerja Short Selling?

Untuk memulai short selling, investor pertama-tama meminjam saham dari pialang. Saham yang dipinjam ini kemudian dijual di pasar dengan harga saat ini.

Baca juga: Pengertian Dividen Payout Ratio Dan Cara Menghitungnya

Ketika harga saham turun sesuai prediksi, investor membeli kembali saham tersebut dengan harga yang lebih murah dan mengembalikannya kepada pialang. Selisih antara harga jual awal dan harga beli kembali menjadi keuntungan bagi investor.

Namun, short selling tidak berlaku untuk semua jenis saham. Bursa Efek Indonesia (BEI) memiliki daftar saham tertentu yang dapat ditransaksikan menggunakan teknik ini.

Selain itu, investor juga harus memenuhi beberapa persyaratan seperti memiliki rekening efek reguler dan rekening khusus untuk short selling, serta menyetor jaminan awal yang telah ditentukan.

Contoh Praktis Short Selling Saham

Untuk memberikan gambaran yang lebih nyata, mari kita lihat contoh kasus berikut ini. Pak Nicholas, seorang investor berpengalaman, memutuskan untuk melakukan short selling dengan saham X, yang pada saat itu dihargai Rp12.000 per lembar. Ia meyakini bahwa harga saham X akan turun menjadi Rp9.000 per lembar.

Dengan keyakinan ini, Pak Nicholas menjual saham X yang dipinjamnya seharga Rp12.000. Beberapa waktu kemudian, harga saham tersebut turun menjadi Rp9.000, sesuai prediksinya.

Ia kemudian membeli kembali saham tersebut dengan harga lebih rendah dan mengembalikannya kepada pialang. Keuntungan yang diperoleh Pak Nicholas adalah selisih harga antara Rp12.000 dan Rp9.000, yaitu Rp3.000 per lembar saham.

Baca juga: Pengertian Switching Reksa Dana, Mekanisme, dan Keuntungannya

Namun, perlu diingat bahwa short selling tidak selalu berjalan mulus. Jika ternyata harga saham X justru naik menjadi Rp14.000 per lembar, Pak Nicholas akan merugi karena harus membeli kembali saham dengan harga yang lebih tinggi dari harga jual awalnya.

Kelebihan dan Kekurangan Short Selling

Short selling, seperti teknik investasi lainnya, memiliki pro dan kontra yang harus dipertimbangkan dengan baik:

Kelebihan:

  • Potensi Untung Lebih Besar: Dengan modal yang tidak terlalu besar, investor dapat meraih keuntungan signifikan jika prediksinya tepat.
  • Leveraged Investment: Memungkinkan investor untuk memanfaatkan dana pinjaman guna memperbesar potensi keuntungan.

 

Kekurangan:

  • Risiko Kerugian yang Tinggi: Jika prediksi meleset, kerugian yang dialami bisa sangat besar.
  • Biaya Bunga Pinjaman (Margin Interest): Ada biaya tambahan berupa bunga yang harus dibayar kepada pialang, yang dapat mengurangi keuntungan atau memperbesar kerugian.

 

Baca juga: Kinerja dan Pergerakan Harga Saham ARTO Milik Bank Jago

Jika Anda tertarik mencoba strategi ini, pastikan Anda benar-benar memahami risikonya dan siap menghadapi segala kemungkinan.

Sebagai langkah awal dalam investasi, pertimbangkan untuk menggunakan aplikasi seperti BMoney, yang memudahkan Anda untuk berinvestasi di reksa dana dan saham dengan berbagai pilihan portofolio yang sesuai dengan profil risiko investasi Anda.

Dengan BMoney supported by CGS International Sekuritas Indonesia, Anda dapat mengelola investasi Anda dengan lebih bijak dan mudah.

Artikel menarik lainnya

reksadana_hero_image

Selalu update bareng komunitas investor BMoney!