Dalam seminggu terakhir, Wall Street mengalami pemulihan yang menggembirakan, menciptakan optimisme bagi para pelaku pasar di Tanah Air. Jelajahi dinamika pasar keuangan global yang berdampak langsung pada IHSG.
Kilas Balik Pekan Lalu
IHSG Terkoreksi 0,19%
IHSG terkoreksi 0,19% menjadi 7.227,402 pekan lalu, sementara investor asing masih mencatatkan pembelian bersih sebesar Rp243,89 miliar di seluruh pasar.
Koreksi IHSG terutama dipicu oleh sektor kesehatan (-2,98%) dan teknologi (-2,48%). Sepuluh pembelian bersih asing teratas selama pekan lalu adalah BBCA, BBRI, BMRI, TLKM, MAPI, ADRO, ARTO, UNTR, ISAT, dan BRIS.
Imbal Hasil Obligasi AS Naik 19,10 bps
Di pasar pendapatan tetap, imbal hasil obligasi pemerintah AS naik 19,10 bps menjadi 4,13%, sementara imbal hasil obligasi pemerintah Indonesia turun 5,80 bps menjadi 6,70%. Emas ANTAM naik 0,09% menjadi Rp1.125.000/gr dan IDR melemah terhadap USD sebesar 0,46% menjadi Rp15.618/US$1. Harga minyak mentah WTI naik 1,06% menjadi US$73,4/barel.
AS terus menunjukkan bukti-bukti resiliensi yang mengejutkan, terutama didorong oleh konsumen dengan angka penjualan ritel yang melebihi ekspektasi. Sementara itu, data inflasi untuk Kanada dan Jepang sesuai dengan harapan.
Inflasi Inggris Lebih Tinggi Dari Prediksi
Kejutan datang dari Inggris dengan inflasi yang lebih tinggi dari yang diprediksikan. Tiongkok terus menunjukkan potensi namun masih tumbuh dengan lambat melihat pertumbuhan ekonomi tahunan kuartal IV-2023 yang lebih rendah dari konsensus, yakni sebesar 5,2%, meskipun masih meningkat dari kuartal sebelumnya sebesar 4,9%.
Baca juga: 6 Perusahaan Tambang Nikel Terbesar di Indonesia!
Neraca Perdagangan Indonesia Mencapai US$3,3 Miliar
Neraca perdagangan Indonesia mencapai US$3,3 miliar pada Desember 2023 dibandingkan dengan konsensus sebesar US$1,9 miliar, dari US$2,41 miliar pada November 2023. Sementara itu, BI-Rate masih dijaga di level 6,00%.
Outlook Pekan Ini
Sektor Teknologi AS
Fokus pekan ini akan tertuju pada sektor teknologi AS setelah menguatnya saham chip Nvidia, AMD, Broadcom, Arm Holdings, dan Micron Technology. Indikator pertumbuhan akan menjadi sorotan, dengan rilis kunci termasuk PDB preliminer kuartal IV-2023 AS dan data PMI global.
Kebijakan Moneter dan Keputusan Suku Bunga
Bank sentral juga akan disibukkan dengan pernyataan kebijakan moneter dan keputusan suku bunga dari Bank of Japan, European Central Bank, dan Bank of Canada. Di AS, anggota The Fed akan berada dalam periode blackout jelang pertemuan FOMC berikutnya pada 30-31 Januari.
Pasar Dalam Negeri
Di dalam negeri, BBNI, BRIS, dan BBCA akan merilis laporan keuangannya pada Kamis (25/1), sementara BBRI pada Jumat (26/1).
Berita Emiten Terkini
HRTA
PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) menandatangani perjanjian kerja sama dengan perusahaan kemitraan asal India, RKD Solutions.
ADHI
PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) berhasil meraih kontrak baru melampaui target Perusahaan 2023 yakni sebesar Rp37,4 triliun.
Baca juga: Harga Cincin Emas 1 Gram 24 Karat Hari Ini
WEHA
PT Weha Transportasi Indonesia Tbk (WEHA) akan melanjutkan agenda ekspansi armada untuk memaksimalkan bisnisnya tahun ini.
BJBR
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) atau Bank BJB mengungkapkan rencana membagikan dividen Tahun Buku 2023 pada 2024.
Kinerja Aset Pekan Lalu
Senin
11:00: M2 Money Supply Indonesia
22:00: Leading Index Desember AS
Selasa
09.30: Kebijakan Moneter BoJ
Rabu
06:50: Neraca Dagang Jepang
15.20: FDI Indonesia
21.45: S&P Global Manufaktur AS
22.00: Suku Bunga Kanada
22.30: Crude Oil Inventories AS
Kamis
20.15: Deposit Facility Rate ECB
20.15: Suku Bunga ECB
20.30: Core Durable Goods AS
20.30: PDB Q4 AS
20.30: Initial Jobless Claims AS
20.30: New Home Sales AS
Jumat
04.30: Neraca Keuangan Fed AS
20.30: Core PCE Price Index AS
Strategi Investasi Pekan Ini
Volatilitas menjadi tantangan sekaligus peluang pada bulan ini. Selain menambah tingkat risiko, investor juga disarankan untuk berstrategi taktis dengan menyeimbangkan portofolio 50% pada aset berisiko rendah-sedang dan 50% pada saham berfundamental kuat, reksa dana indeks, ataupun reksa dana saham yang dikelola secara aktif di sektor perbankan, telekomunikasi, properti, barang konsumsi, dan kesehatan.
Baca juga: Wall Street Bergelora, Reksa Dana USD Berjaya
Rekomendasi Produk BMoney
(Performa 1 Bulan per 19 Januari 2024)
Reksa Dana Pendapatan Tetap
Syailendra Pendapatan Tetap Premium | +1,01% |
Reksa Dana Campuran
Trimegah Balanced Absolute Strategy Kelas A | +5,58% |
Reksa Dana Saham
Ashmore Dana Ekuitas Nusantara | +3,58% |
Reksa Dana Indeks
BNP Paribas DJIM Global Technology Titans 50 Syariah USD | +1,85% |
Batavia Index PEFINDO i-Grade | +1,96% |
Disclaimer: Kinerja masa lalu tidak mencerminkan proyeksi kinerja yang akan datang. Calon pemodal wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana. Investasi reksa dana mengandung risiko, pelajari sebelum berinvestasi.